WASHINGTON (Arrahmah.com) – Rincian grafis tentang ancaman seksual dan teknik interogasi yang keras lainnya dijatuhkan CIA kepada senior operasi Al-Qaeda yang ditawan diuraikan dalam laporan Komite Intelijen Senat perihal taktik anti–teror agen mata-mata, sebagaimana dilaporkan sumber-sumber yang akrab dengan dokumen tersebut pada World Bulletin, Selasa (9/12/2014).
Laporan yang diharapkan banyak anggota komite dari partai Demokrat pada Selasa (9/12) itu menjelaskan bagaimana Senior operasi al Qaeda Abdel Rahman al Nashiri, yang diduga dalang dari pemboman USS Cole pada tahun 2000, terancam oleh interogator dengan bor listrik mendengung, ujar seorang sumber. Bor itu tidak pernah benar-benar digunakan pada Nashiri.
Dalam contoh lain, dokumen melaporkan bagaimana setidaknya satu tahanan secara seksual diancam dengan sapu, ungka sejumlah sumber.
Bereaksi atas publikasi laporan Senat tersebut, Pejabat Intelijen Gedung Putih dan AS mengatakan pada Senin (8/12), mereka telah mengambil langkah-langkah untuk menopang keamanan fasilitas AS di seluruh dunia. Mereka memprediksikan bahwa akan ada banyak pihak mempersiapkan protes di seluruh dunia, dan bahkan mungkin kekerasan, akibat publikasi rincian grafis tersebut,
“Ada beberapa indikasi rilis laporan itu dapat menyebabkan risiko yang lebih besar yang diajukan ke fasilitas dan individu Amerika Serikat di seluruh dunia,” kata juru bicara Gedung Putih, Josh Earnest.
Beberapa taktik interogasi dimaksudkan untuk memaksa tahanan untuk membocorkan informasi tentang “plot teroris dan sel,” teknik brutal penuh kekerasan ini disahkan oleh Gedung Putih, CIA dan Pengacara Departemen Kehakiman yang bekerja untuk Departemen Kehakiman Presiden George W. Bush, menurut sumber-sumber yang “akrab” dengan laporan itu.
Earnest menegaskan bahwa Presiden Barack Obama mendukung publikasi dokumen “sehingga orang di seluruh dunia dan orang-orang di sini di rumah memahami persis apa yang terjadi.”
“Tidak layak”
Sementara itu, badan-badan intelijen AS diam-diam mengedarkan buletin peringatan reaksi kekerasan yang mungkin terjadi di luar negeri, ujar seorang pejabat intelijen senior kepada Reuters. Pentagon juga memperingatkan komandan lapangan mereka harus mengambil langkah-langkah yang tepat untuk melindungi pasukan AS dan pangkalan di luar negeri.
Komite intelijen Demokrat diharapkan untuk mengirim laporan pada website panel pada Selasa, bersama dengan kritik yang panjang itu oleh panitia Partai Republik dan CIA.
Laporan, yang dihasilkan dalam waktu bertahun-tahun itu berisi, grafik sejarah program CIA “penangkapan dan pengalihan tawanan ke pusat interogasi, penahanan dan interogasi“, yang disahkan Bush setelah serangan 11 September 2001, sangat “menyerang”.
Bush mengakhiri banyak aspek dari program CIA sebelum meninggalkan jabatannya, dan Obama cepat melarang istilah “meningkatkan teknik interogasi,” yang menurut para kritikus adalah penyiksaan, setelah pelantikannya 2009 lalu.
Kesimpulan mendasar dari komite adalah bahwa interogasi yang keras tidak menghasilkan informasi berharga yang dicari intelijen. Data tidak dapat terkorek dan tidak mungkin diperoleh dengan cara-cara non–koersif.
Obama percaya bahwa terlepas dari apakah metode interogasi tersebut menghasilkan informasi yang berguna, “penggunaan teknik ini tidak layak karena kerusakan yang dilakukan berdampak pada nilai-nilai nasional kita dan rasa apa yang kita percaya sebagai orang Amerika,” ujar Earnest.
Kasus di mana para interogator CIA mengancam salah satu atau lebih tahanan dengan eksekusi pura-pura – praktek itu tidak pernah disahkan oleh Bush pengacara administrasi – didokumentasikan dalam laporan, kata sumber-sumber.
Praktek interogasi yang Departemen Kehakiman telah resmi menggunakan cara ekstrem, seperti dalam kasus Abu Zubaydah, seorang warga Palestina yang diduga telah berperan sebagai penyelenggara dan agen perjalanan de-facto untuk organisasi inti Al Qaeda yang berbasis di Afghanistan yang dipimpin oleh Osama bin Laden. Abu Zubaydah dilarang tertidur dan diinterogasi selama lima hari tanpa istirahat.
Saat tahanan disekap Departemen Kehakiman, secara resmi mereka akan mendapatkan “proses interogasi sementara” berupa pengurangan waktu tidur, kontrol dan pengawasan. Dengan demikian, diharapkan akan melemahkan tahanan ketika CIA mulai menahan dan menginterogasi para militan (misalnya) mulai pada bulan Agustus 2002, kata sumber-sumber yang akrab dengan program interogasi.
Sebuah sistem yang lebih ketat memantau bagaimana teknik yang digunakan CIA dilakukan pada awal tahun 2003, kata sumber-sumber.
Laporan dengan jumlah halaman lebih dari 500 milik Komite Intelijen telah dipersiapkan untuk dirilis.Ringkasan yang jauh lebih rinci berupa 6.000 halaman narasi, akan tetap rahasia – termasuk narasi 200– halaman sejarah program interogasi dan 20 studi kasus interogasi terhadap tahanan tertentu.
Mengutip studi kasus, “peneliti komite mengklaim CIA salah mengartikan bagaimana melaksanakan interogasi yang keras yang efektif untuk penggalian informasi penting dalam kontra–terorisme,” pungkas sumber-sumber yang akrab dengan dokumen. (adibahasan/arrahmah.com)