GAZA (Arrahmah.id) – Surat kabar Yedioth Ahronoth melaporkan pada Selasa (25/2) bahwa kelompok bersenjata Hamas di Gaza telah menata ulang barisan mereka ke dalam unit tempur baru. Laporan ini mengutip pernyataan pejabat dan sumber militer “Israel” yang menyebutkan bahwa ribuan pejuang Hamas masih tetap berada di bagian utara Gaza.
Serangan “Israel” dan Upaya Mengosongkan Gaza Utara
Sejak awal Oktober 2024 hingga gencatan senjata diberlakukan pada 19 Januari 2025, wilayah utara Gaza mengalami serangan besar yang menyebabkan lebih dari 4.000 warga Palestina gugur dan memaksa puluhan ribu lainnya mengungsi.
“Israel” melancarkan operasi ini sebagai bagian dari “Rencana Jenderal”, strategi yang bertujuan mengosongkan Gaza Utara dengan dalih menghancurkan perlawanan bersenjata di sana.
Hamas Belum Mengerahkan Seluruh Pasukan
Sumber militer “Israel” menyebutkan bahwa Hamas belum mengerahkan seluruh pasukannya, yang diperkirakan berjumlah 30.000 personel. Mereka menilai Hamas telah belajar dari serangan darat “Israel” sebelumnya dan mampu beradaptasi dalam strategi pertempuran.
Selama gencatan senjata, Hamas disebut berhasil memulihkan kontrol atas institusi sipil, membangun kembali sistem pajak, serta menggunakan pemerintahan sipil untuk memperkuat kekuatan militer dan ekonominya.
Seorang pejabat militer “Israel” mengatakan kepada Yedioth Ahronoth bahwa “memindahkan ratusan ribu warga Gaza keluar dari wilayah itu tidak akan menghancurkan Hamas.”
Hamas Masih Bertahan
Pengamat “Israel” menunjukkan bahwa aksi-aksi yang dilakukan Brigade Al-Qassam, sayap militer Hamas, dalam pertukaran tahanan selama gencatan senjata membuktikan bahwa mereka masih memiliki struktur militer yang solid.
Hal ini sekaligus membantah klaim resmi “Israel” bahwa Hamas telah dihancurkan sepenuhnya.
(Samirmusa/arrahmah.id)