ISLAMABAD (Arrahmah.com) – Sebuah laporan baru menunjukkan bahwa drone pembunuh AS di Pakistan telah menewaskan “sejumlah warga sipil tak berdosa”, bukan menargetkan ‘teroris’, lansir Muslims Today pada Rabu (22/5/2013).
Pada Selasa (21/5), International Crisis Group (ICG) yang berbasis di Brussels menerbitkan sebuah laporan berjudul “Drone: Mitos dan Realitas di Pakistan” yang mengatakan bahwa Amerika Serikat menolak untuk mengakui bahwa kampanye drone yang dipimpin CIA “melemahkan usaha untuk menilai legalitas program.”
ICG menyerukan Washington untuk “menunjukkan penghormatan terhadap prinsip-prinsip hukum kemanusiaan, perbedaan, proporsionalitas dan kebutuhan militer internasional.”
Laporan itu mengatakan AS harus “menetapkan garis jelas kewenangan dan akuntabilitas, termasuk pengawasan kongres dan peradilan yang lebih besar.”
“Pemerintahan Obama harus mengakhiri praktek apapun, seperti penargetan serangan yang dilaporkan, yang tidak sesuai dengan prinsip-prinsip hukum kemanusiaan dan hak asasi manusia internasional. Hal ini juga harus memperkenalkan transparansi program pesawat tak berawak, termasuk aturan yang mengaturnya, bagaimana target yang dipilih dan bagaimana mempertimbangkan kerugian sipil. “
Penargetan drone dikatakan lebih menyerang sasaran kelompok orang dengan menggunakan pola perilaku yang terkait dengan kegiatan “teroris” ketimbang menargetkan “teroris” dengan identitas yang diketahui dengan jelas.
Menurut Bureau of Investigative Journalism, serangan drone Amerika Serikat di Pakistan telah menewaskan 3.587 orang sejak tahun 2004.
Washington mengklaim bahwa serangan udara mereka menargetkan “militan” yang menyeberangi perbatasan masuk dan keluar dari Afghanistan.
Pakistan telah mengadakan banyak demonstrasi untuk mengutuk pelanggaran Amerika Serikat atas kedaulatan nasional mereka.
Pada bulan September 2012, sebuah laporan oleh Stanford Law School dan New York University School of Law memberikan perhitungan yang “mengkhawatirkan” mengenai efek pembunuhan serangan drone terhadap warga sipil di wilayah kesukuan Pakistan. Laporan ini mencatat bahwa jumlah “target” yang terbunuh sebagai persentase dari total korban sangat rendah. Diperkirakan hanya 2%.
Pembunuhan warga sipil Pakistan, termasuk perempuan dan anak-anak, telah membuat hubungan antara Islamabad dan Washington menjadi semakin tegang. (banan/arrahmah.com)