KAIRO (Arrahmah.com) – Anggota Dewan Nasional Hak Asasi Manusia Mesir Nashir Amin pada Senin (17/3/2014) mengungkapkan lebih dari 600 demonstran telah dibunuh oleh aparat keamanan Mesir saat membubarkan demonstrasi anti kudeta militer di Rabiah Square dan Nahdhah Square pada Agustus 2013 lalu. Aparat juga mencederai lebih dari 1500 demonstran sipil, Al-Jazeera melaporkan.
Dalam jumpa pers yang digelar di Kairo pada Senin, Nashir Amin mengungkapkan laporan tim investigasi Dewan Nasional Hak Asasi Manusia Mesir. Laporan itu menjelaskan bahwa operasi pembubaran massa demonstran anti kudeta militer yang dilakukan sejak pukul 06.00 sampai pukul 18.00 pada tanggal 14 Agustus 2013 lalu menewaskan 632 orang, 8 diantaranya adalah aparat keamanan, dan mencederai 1492 orang. Aparat keamanan juga menangkap sekitar 800 orang demonstran.
Anggota tim investigasi Dewan Nasional HAM Mesir menjelaskan sebagian besar korban tewas oleh tembakan peluru tajam dan peluru karet aparat keamanan Mesir. Proses otopsi terhadap 377 jenazah korban menunjukkan mereka tewas oleh saku kali tembakan saja. Tembakan dengan peluru tajam ditujukan aparat keamanan ke wilayah-wilayah vital dalam tubuh para korban.
Laporan tim investigasi Dewan Nasional HAM Mesir mengungkapkan sebagian besar korban gugur berjenis kelamin laki-laki, yaitu sekitar 97,5 persen. Korban gugur berjenis kelamin wanita “hanya” berjumlah 2,5 persen. Mayoritas korban berusia 30an tahun, disusul korban berusia 40an tahun. Hanya sedikit korban yang berusia diantara 50an dan 60an.
Anggota tim investigasi Dewan Nasional HAM Mesir menuntut diadakannya penyidikan hukum yang luas terhadap tragedi pembubaran demonstrasi anti kudeta militer di Rabiah Square dan Nahdhah Square. Ia mengungkapkan tim investigasi Dewan Nasional HAM Mesir hanya berwenang mengungkapkan fakta lapangan kepada publik, namun tidak berwenang menetapkan seseorang bersalah atau tidak bersalah dalam tragedi tersebut.
Tim Investigasi Dewan Nasional HAM Mesir sebelumnya menuding massa demonstran pendukung Mursi sebagai pihak yang bertanggung jawab atas tragedi di Rabiah Square dan Nahdhah Square. Tim Investigasi menuduh massa demonstran menahan dan menyandera sebagian penduduk di lokasi demonstrasi. Lebih lanjut Tim menuduh sebagian massa demonstran membawa senjata dan menyerang aparat keamanan Mesir.
Puluhan ribu pendukung presiden terguling Muhammad Mursi sejak 28 Juni 2013 menggelar demonstrasi anti kudeta militer di Rabiah Square, wilayah Nasr City, Kairo, dan Nahdhah Square di wilayah Jizah, selatan Kairo.
(muhib al majdi/arrahmah.com)