Sebuah lembaga HAM menegaskan, pemerintah Israel selama bulan lalu menangkap warga Palestina yang jumlahnya lebih banyak dari tahanan yang dibebaskan. Bahkan di antaranya ada yang anak-anak.
Laporan yang dikeluarkan oleh lembaga Solidaritas Internasional untuk HAM tersebut menyatakan bahwa pasukan Israel membebaskan 256 tahanan Palestina sebagai langkah “niat baik” terhadap presiden Palestina Mahmod Abbas pada 20 Juli lalu. Namun pada saat yang sama mereka melakukan aksi penangkapan di sejumlah kota dan desa di kamp-kamp Palestina pada bulan yang sama terhadap lebih dari 300 orang, jumlah yang melebihi pembebasan kader Fatah. Dan pembebasan itupun untuk kepentingan Abbas karena mereka adalah kader Fatah yang dikerahkan untuk memberangus Hamas sebagai salah satu syarat pembebasan.
Laporan itu menyebutkan, penangkapan dilakukan oleh Israel dengan berbagai cara, baik di rumah-rumah, di perlintasan, menjerat dengan jebakan. Di antara yang ditangkap ada lebih dari 18 anak-anak yang usianya di bawah 18 tahun dan sejumlah lainnya wanita.
Laporan juga menyatakan, warga yang paling banyak ditangkap Israel berasal dari Nablus dimana mereka menangkap 56 warga, menyusul wilayah Jalur Gaza yang jumlahnya mendekati 53 orang, kemudian Hebron sebanyak 53 juga, sementara Jenin berjumlah 42 orang, Ramallah 22 orang, Betlehem 18 orang, di Qalqiliah 16 orang, di Tulkarm 14 orang, di Al-Quds 11 orang, di Jericho 2 orang, di Aghwar 4 orang, 1 orang di Qalansuah, 8 orang di sejumlah tempat di Tepi Barat. (h-atb)
Sumber: Infopalestina