GAZA (Arrahmah.com) – Salah seorang Relawan Medical Emergency Rescue Committe(MER-C) Nur Ikhwan Abadi yang menetap dan tinggal di Gaza, melaporkan perkembangan terbaru dalam rilisnya kepada arrahmah.com terkait pembangunan Rumah Sakit Indonesia di Gaza, palestina. Berikut ini penuturan Nur Ikhwan berkenaan situasi di sana.
Setelah hampir satu tahun sejak dimulainya proses pembangunan tahap 1 Rumah Sakit Indonesia di Gaza akhirnya selesai 100 %. Pekerjaan yang semula ditargetkan selama 9 bulan, sempat molor selama 3 bulan dikarenakan beberapa hal antara lain, susahnya relawan masuk ke Gaza dalam rangka mengawal pembangunan RSI, pengadaan material yang senantiasa disuplai melalui terowongan, kondisi cuaca pada akhir tahun 2011 dan awal tahun 2011 yang senantiasa turun hujan lebat, kondisi keamanan di Gaza yang tidak menentu akibat serangan-serangan zionist israel yang menyebabkan beberapa kali pekerjaan harus terhenti, serta beberapa item pekerjaan tambahan, yang memerlukan waktu tambahan pula dalam pengerjaannya.
Namun demikian hambatan-hambatan di atas masih terbilang sangat wajar, terlebih di daerah yang di blokade ketat bak penjara terbesar di dunia, seperti Gaza, pekerjaan bisa berjalan seperti ini memang sudah sangat luar biasa.
Akhir pekerjaan RSI Gaza ini ditandai dengan pengecoran akhir tangga ramp yang dilaksanakan pada hari sabtu 28 mei 2012. Dua minggu sebelumnya diadakan pengecoran middle area dari RSI ini, dan beberapa item lain seperti pintu masuk basement dan lantainya. Dengan demikian 100 % selesai sudah pembangunan RSI tahap pertama ini.
Terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan bantuan, dukungan baik moril maupun materiil untuk RSI ini, dukungan anda semua sangat berarti besar demi suksesnya RSI ini.
Peran berbagai pihak
Suksesnya tahap pertama pembangunan RSI Gaza di tahap pertama ini tidak lepas dari peran berbagai pihak. Allah Subhanahu wa Ta’ala lah factor utama yang berkehendak untuk berjalannya proyek ini dengan lancar.
Pihak lain yang berperan penting dalam pelaksanaan pembangunan RSI ini adalah Rakyat Indonesia yang menyumbangkan donasinya rupiah demi rupiah sebagai tanda cinta nya terhadap saudara-saudara mereka yang sedang dalam penderitaan. Peran besar yang dimainkan oleh rakyat Indonesia in tercermin dari donasi yang masuk ke Mer-c, yang mencapai milyaran rupiah.
Tiada kata lain selain kami mengucapkan syukur dan terima kasih kepada seluruh rakyat Indonesia yang telah memberikan sumbangsih yang begitu besar, kami mendoakan semoga Allah Subhanahu wa Ta’ala memberikan balasan yang lebih baik. Rakyat Gaza, mengucapkan terima kasih yag sebesar-besarnya kepada rakyat Indonesia atas bantuan ini. Hampir disetiap sudut Gaza, mengetahui adanya rumah sakit ini, rumah sakit yang unik, bebentuk segi delapan seperti Masjid Qubbah Sakhra yang ada di Masjid Al-Aqsha, dan belum pernah ada sebelumnya di Gaza.
Selain itu peran dari para relawan yang pertama kami memunculkan ide pembangunan ini, Allah Subhanahu wa Ta’ala menggerakkan hati-hati mereka untuk memunculkan ide tersebut. semoga Allah memberikan pula balasan yang sangat besar kepada antum semua.
Peran media, baik cetak maupun elektronik yang ada di Indonesia juga tak kalah pentingnya. Mereka senantiasa membantu dengan menyebarkan setiap informasi terkait pembangunan RSI Gaza ini.
Peran berbagai pihak di Gaza sendiri tidak kalah pentingnya. Pemerintah gaza yang mewaqafkan lahan kepada Mer-C Indonesia untuk dibangun RSI. Kemudian temen-teman seperjuangan dari negeri Khalifah Utsmaniyah Turki, Muhammad Kaya dari IHH Turki yang memberikan support penuh dari awal hingga kahir demi terlaksananya pembangunan RSI ini, bahkan tatkala terjadi perbedaan pendapat antara tim mer-c gaza dan pihak kementrian kesehatan gaza, Muhammad Kaya tampil terdepan membela kami. Kemudian beliau juga merekomendasikan Jomah Al-Najjar untuk menjadi sharing partner kami dalam proses pembangunan RSI ini. Beliau membantu kami siang dan malam dalam membantu berdirinya RSI ini.
Tak jarang pula Muhammad Kaya memberikan nasihat-nasihat berharga kepada kami selama di Gaza. salah satu nasehat yang masih kami ingat selalu adalah ketika beliau mengatakan bahwa, dalam menjalankan amanah orang turki memiliki prinsip, pantang kembali atau mundur kebelakang jika amanah yang diemban belum selesai dilaksanakan. Karena ketika berangkat menunaikan amanah, kapal yang akan membawa kami kembali sudah kami bakar, tidak ada kata lain selain maju terus meraih kemuliaan disisi Allah Subhanahu wa Ta’ala. Prinsip ini lah yang selalu beliau pegang teguh dan sampaikan kepada setiap relawan.
Semoga apa yang disampaikan oleh Muhammad Kaya senantiasa menjadi spirit dan motivasi buat kami para relawan dan kita semua tentunya. Tiada kata yang pantas selain doa kami semua, semoga ALLAH membalas jasa-jasa beliau semua.
Kami para relawan di Gaza pun tidak pernah menyangka akan terlaksananya pembangunan RSI ini. kami hanya manusia dhoif yang tidak lebih baik dari yang lain , yang hanya menjalankan amanah yang begitu besar dipundak kami. Berangkat dengan hanya bermodalkan ketha’atan semata, tanpa ilmu dan pengetahuan yang memadai. Bekal minimum, seperti pennguasaan bahasa asing yang harus ada pada relawan pun tidak kami kuasai.
Nasihat seorang ustadz yang senantiasa memberikan semangat kepada kami ketika akan berangkat, dengan mengatakan “berangkat saja dahulu, nanti diperjalanan Allah yang akan memberikan ilmu”. Subhanallah benar saja, pertolongan Allah memang sangat dekat, pada awalnya kami para relawan yang tidak bisa berkomunikasi dengan bahasa arab sama sekali, saat ini sudah mulai bisa berbahasa arab. Ketika awal datang, seseorang menyanyakan “kayfa Haluka?, kami hanya terbengong karena tidak mengerti apa yang ditanyakan.
Namun saat ini, para relawan sudah bisa dengan fasih berbahasa arab harian karena setiap hari kontak dengan para pekerja. Ini salah satu contoh nikmat yang Allah berikan dan masih banyak nikmat-nikmat Allah yang begitu besar diberikan kepada kami.
Sungguh hal yang luar biasa yang tidak bisa kami ungkapkan satu persatu, kami hanya bisa mengucapkan syukur kepada Allah atas segala nikmat yang telah diberikan-Nya. (bilal/arrahmah.com)