SURIAH (Arrahmah.com) – Bilal Abdul Kareem, seorang jurnalis senior asal Amerika, menyampaikan kabar terkini dari lapangan, di mana ia dan timnya menghubungkan dunia dengan mereka yang berada di bumi Jihad Syam.
Kali ini, Bilal melaporkan untuk On the Ground News (OGN), mewawancarai seorang komandan militer Ahrar Syam, mengenai perkembangan militer dan perlawanan terhadap pasukan rezim Nushairiyah di Aleppo. OGN berkomitmen untuk melaporkan setiap peristiwa di lapangan dan menyajikan wawancara yang penting dan perlu sesegera mungkin.
Bilal mempublikasikan hasil wawancaranya melalui akun Facebook-nya pada Sabtu (6/2/2016). Berikut terjemah wawancara Bilal dengan komandan Ahrar Syam tersebut.
Bilal: Assalamu’alaykum warrahmatullahi wabarakatuh. Saya Bilal Abdul Kareem untuk On the Ground News (OGN). Kami bersama dengan Al-Faruq, seorang [mujahid] yang mengambil bagian dalam kepemimpinan militer Ahrar Syam. Pertama-tama saya ingin bertanya mengenai situasi militer terutama di wilayah Zahraa dan Nubl.
Komandan: Dalam dua malam terakhir, tentara rezim dikerahkan untuk melawan kami, bersama dengan misi Afghan, Irak, dan Iran mereka. Ini bersama dengan bantuan dari pasukan bantuan Rusia yang memungkinkan mereka untuk menjangkau desa-desa Nubl dan Zahraa.
Semalam, situasi militer tidaklah bagus. Hari ini, alhamdulillah, Mujahidin memantapkan dan mempersiapkan diri mereka, dan Anda akan mendengar tentang hal ini, in syaa Allah.
Bilal: Sekarang saya ingin bertanya kepada Anda mengenai pasukan asing di sisi Bashar Asad, terutama di area Zahraa dan Nubl, ada berapa persen pasukan asing di sana.
Komandan: Kebanyakan pertempuran terjadi di sini di Suriah, terutama di timur Suriah, seperti Idlib, Jisr Shaghur, Sahel, dan di wilayah pedesaan selatan dan utara Aleppo, di sana tidak ada pasukan Suriah. Mereka adalah pasukan Irak, Falay Al-Qudus, dan Afghanistan. Semuanya adalah pasukan asing, dan tidak ada pasukan Suriah.
Bilal: Baru-baru ini kami mendengar sedikit tentang seruan terhadap pasukan-pasukan itu untuk bergabung dengan Anda, sudah adakah tanggapan terhadap seruan itu?
Komandan: Sebagian besar kelompok telah membuat seruan untuk berdiri melawan mobilisasi besar pasukan itu, di mana sejumlah negara telah datang bersama-sama untuk memadamkan revolusi atas perintah badan-badan internasional. Oleh karena itu banyak kelompok yang membuat seruan ini untuk menguatkan pasukan mereka untuk mempertahankan revolusi untuk rakyat Suriah.
Bilal: Jika Anda bisa berbicara kepada seluruh umat Muslim saat ini, apa yang ingin Anda sampaikan supaya mereka tahu mengenai perjuangan rakyat Suriah? Suatu hal yang Anda rasa belum jelas bagi mereka, apa yang ingin Anda sampaikan kepada mereka?
Komandan: Saya ingin mengatakan kepada kaum Muslimin di seluruh dunia bahwa Ahlus Syam tengah membela seluruh umat Muslim. Demi Allah, jika revolusi di Suriah gagal, tidak akan ada satu negara pun yang aman. Iran dengan pasukannya akan memasuki negara-negara Teluk dan akan memasuki seluruh negara-negara Islam. Rasulullah ﷺ bersabda, “Jika Ahlus Syam rusak, maka tidak akan ada kebaikan pada kalian.” Artinya, jika Syam jatuh ke tangan Syiah, maka tidak akan ada lagi kebaikan bagi umat Islam. Tolonglah saudara-saudara kalian di Syam. Milyaran umat, di manakah kalian? Anak-anak kira dibunuh setiap hari oleh pesawat dan peluru Rusia dan rezim, sementara umat tertidur. Maka tolonglah rakyat Syam. Jika mereka jatuh, maka tidak ada lagi umat Muslim.
Bilal: Jazakallah khair.
Komandan: Wiyyakum.
(banan/arrahmah.com)