TAIZ (Arrahmah.com) – Amnesti Internasional memperingatkan pada Selasa (9/2/2016) bahwa kelompok milisi Syiah Houtsi yang didukung Iran telah membahayakan kehidupan ribuan warga sipil di kota Taiz, Yaman selatan setelah menghentikan masuknya pasokan vital rumah sakit dan makanan dalam tiga bulan terakhir.
Laporan organisasi hak asasi manusia mengutip kesaksian yang dikumpulkan oleh 22 warga dan staf medis yang mengatakan bahwa sebagian besar rumah skait di kota Taiz telah ditutup dan beberapa masih ada yang beroperasi namun di ambang kehancurkan karena kurangnya pasokan, lansir Al Arabiya pada Selasa (9/2/2016).
Warga mengatakan: “Bayi yang baru lahir meninggal dunia beberapa jam setelah ia lahir karena kekurangan oksigen parah di rumah sakit kota.”
James Lynch, Kepala Amnesti Internasional untuk wilayah Timur Tengah dan Afrika Utara mengatakan Houtsi telah sengaja membatasi masuknya pasokan penting untuk kota terbesar ketiga Yaman.
“Pasukan Houtsi nampaknya sengaja membatasi masuknya barang-barang sipil, termasuk pasokan obat-obatan penting dan makanan yang memicu krisis kemanusiaan dengan konsekuensi yang menghancurkan bagi warga Taiz,” ujar Lynch.
Ia menjelaskan bahwa pemblokiran tersebut merupakan pelanggaran serius hukum kemanusiaan internasional.
Semua rute masuk dan keluar dari Taiz dikontrol oleh Houtsi dan sekutunya, namun persimpangan Al-Duhi yang mengarah ke barat kota tetap dibuka secara berselang, meninggalkan warga terperangkap di dalamnya.
Setelah berbicara dengan lima dokter, Amnesti Internasional mengatakan mereka membutuhkan anastesi, oksigen dan peralatan bedah untuk mengobati pasien yang terluka selama pertempuran.
Laporan Amnesti menambahkan bahwa 80 persen toko di Taiz telah ditutup dan harga barang kebutuhan yang diselundupkan melonjak tajam. (haninmazaya/arrahmah.com)