JAKARTA (Arrahmah.com) – Peneliti dari pusat ilmu antaraiksa Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) Rhorom Priyatikanto, bahwa ada peristiwa istimewa berikutnya yang patut ditunggu.
“Pada tahun 2049 ada Gerhana Hibrida, yang berarti Gerhana Total terjadi berbarengan dengan Gerhana Cincin,” terang Rhorom kepada CNN Indonesia, Rabu siang (9/3/2016).
Gerhana Hibrida adalah momen gabungan Gerhana Matahari Total dengan Gerhana Cincin.
Rhorom menjelaskan, Gerhana Cincin sama seperti Gerhana Total namun pinggiran penampakan Matahari masih tersisa.
“Bulan menutupi piringan Matahari, namun kita bisa melihat pinggiran Matahari yang berbentuk lingkaran itu. Sehingga pemandangan yang didapat adalah sinar sang surya yang menyerupai bentuk cincin,” lanjur Rhorom.
Gerhana Cincin bisa terjadi ketika jarak Bulan sedang menjauhi Bumi. Rhorom menjelaskan, orbit Bulan itu bentuknya tidak lingkaran sehingga jarak Bumi ke Bulan tidak selalu sama — bisa lebih dekat atau lebih jauh.
Gerhana Cincin tentu terjadi saat bulan sedang menjauhi Bumi, maka dari itu Matahari terlihat lebih besar. Ini yang membuat piringan Matahari seakan terlihat menghasilkan ‘sisa’ pada bagian pinggirnya ketika Bulan menutupinya, yang kemudian menghasilkan tampilan seperti cincin.
“Dikatakan bersamaan, itu maksudnya di sebagian area akan telihat Gerhana Total, lalu di kawasan lain yang terlihat adalah Gerhanan Cincin,” ujar Rhorom.
Rhorom menambahkan, pada tahun 2049 mendatang di Indonesia bagian barat masyarakat bisa mendapatkan fenomena Gerhana Matahari Total. Sedangkan di daerah timur, seperti Sulawesi, bisa menikmati Gerhana Cincin.
“Ini peristiwa yang lebih jarang terjadi dibanding Gerhana Total,” ungkapnya.
Gerhana Cincin terakhir yang terjadi adalah pada tahun 2009 silam saat menjelang sore hari. Rhorom mengaku melakukan pengamatan di Lampung. Kala itu Gerhana Cincin berada di puncaknya sekitar pukul 14.30 WIB.
Rhorom menggarisbawahi, Gerhana Cincin bisa terjadi kapan saja, entah pagi, siang, atau pun sore hari.
Gerhana Cincin yang akan terjadi dalam waktu dekat diprediksi tahun 2019, sementara gerhana matahari total selanjutnya diperkirakan jatuh pada 2023 mendatang. (fath/arrahmah.com)