SHAMLI (Arrahmah.id) — Seorang pria ditangkap dan dikirim ke penjara pada hari Sabtu (6/1/2024) karena mengumandangkan adzan di sebuah bekas masjid kuno di Shamli, Uttar Pradesh.
“Terdakwa, yang diidentifikasi sebagai Umar Qureshi (20), adalah penduduk Jalalabad. Dia didakwa berdasarkan IPC pasal 505 (2) (mempromosikan permusuhan) dan UU IT setelah adanya pengaduan oleh Neeraj Kumar, perwakilan kepala desa di Gausgarh,” ujar inspektur polisi setempat, dikutip dari Times of India (TOI) (8/1).
Seorang petugas polisi setempat mengatakan Qureshi pergi ke situs yang tidak digunakan itu pada hari Jumat dan mencoba melakukan shalat, sehingga melanggar perintah Inggris tahun 1940. Ia pun memfilmkan dan menyebarkan videonya di media sosial.
Sesuai perintah tahun 1940, shalat tidak diperbolehkan di masjid itu.
Polisi tersebut berkata, “Meskipun bangunan tersebut, sebagian berupa reruntuhan, masih ada hingga saat ini, sebagian masyarakat Hindu mengasosiasikannya dengan Manahar rajas.Sedangkan muslim mengklaim bahwa itu adalah masjid.”
Bhanu Pratap Singh, sekretaris Benteng Manahar Kheda Kalyan Samiti, sebuah kelompok sosial budaya, mengatakan kepada TOI: “Wilayah ini telah menjadi bagian dari Benteng Manhar sejak tahun 1350, tempat raja-raja Hindu Manhar Kheda pernah memerintah. Kemudian, Mughal mengambil alih kendali dengan membawa daerah di bawah pengaruh Najeeb-ud-Daula. Kemudian diubah menjadi masjid… Tapi tidak ada keluarga Muslim yang tinggal di sini saat ini.”
Pratap mengklaim selama pemerintahan Inggris, ada perselisihan mengenai dimulainya kembali shalat di tempat tersebut, yang menyebabkan ketegangan.
“Pada tahun 1940, sebuah ‘panchayat’ yang dihadiri oleh DM dan maharaja Jasmaur Riyasat mencapai konsensus setelah itu sebuah perintah disahkan oleh Inggris. Perintah itu masih berlaku…,” ujarnya.
Sesuai dengan perintah Inggris, “Bangunan tersebut tidak boleh dirobohkan oleh umat Hindu… Dan umat Islam harus menahan diri untuk tidak melakukan shalat di lokasi tersebut.”
Penduduk setempat mengatakan, “Gulam Qadir pernah memerintah di sini pada masa Mughal. Qadir adalah cucu Najeeb-ud-Daula, yang mendirikan Najeebabad.” (hanoum/arrahmah.id)