GAZA (Arrahmah.id) – Militer ‘Israel’ telah menjatuhkan lebih dari 85.000 ton bom di Jalur Gaza sejak Oktober 2023, melebihi jumlah bahan peledak yang digunakan dalam Perang Dunia II, kata Otoritas Kualitas Lingkungan.
Dalam pernyataan yang dikeluarkan untuk memperingati hari Internasional PBB untuk Mencegah Eksploitasi Lingkungan dalam Perang dan Konflik Bersenjata, organisasi Palestina tersebut menekankan bahwa “penembakan ‘Israel’ yang terus-menerus terhadap Jalur Gaza telah menyebabkan kerusakan lahan pertanian yang luas dan pencemaran tanah dengan bahan kimia beracun yang akan menghambat pertanian selama beberapa dekade.”
Organisasi tersebut menekankan bahwa “jumlah tersebut melampaui apa yang digunakan dalam Perang Dunia II,” dan menambahkan bahwa militer ‘Israel’ menggunakan berbagai senjata dan amunisi, terutama fosfor putih, yang dilarang berdasarkan hukum internasional oleh Konvensi Perserikatan Bangsa-Bangsa tentang Senjata Konvensional Tertentu.
'Israel' dropped over 85,000 tons of bombs on Gaza
Over 85,000 tons of Israeli bombs hit Gaza since October 7, surpassing WWII levels. Environmental damage, banned weapons, and water contamination threaten generations. pic.twitter.com/maPPijkts4
— PALESTINE ONLINE 🇵🇸 (@OnlinePalEng) November 6, 2024
Serangan ini telah merusak komponen lingkungan secara parah, menimbulkan ancaman serius terhadap kesehatan manusia dan satwa liar.
Air Tercemar
Organisasi tersebut juga menyatakan bahwa kerusakan pada infrastruktur air telah mengakibatkan kebocoran air tercemar ke reservoir air tanah, yang merupakan pertanda bencana kesehatan dan lingkungan yang mengancam penduduk hingga generasi mendatang.
Pada akhir April, Euro-Med Human Rights Monitor yang berpusat di Jenewa melaporkan bahwa diperkirakan ‘Israel’ “telah menjatuhkan lebih dari 70.000 ton bahan peledak di Jalur Gaza sebagai tambahan atas operasi buldosernya, yang mengakibatkan hancurnya semua bangunan dalam jarak hingga satu kilometer di timur dan utara Jalur Gaza untuk menciptakan apa yang disebut zona penyangga.”
Pada September, Euro-Med melaporkkan bahwa pesawat tempur ‘Israel’ menjatuhkan tiga bom MK-84 seberat 2.000 pon (900 kg) buatan AS di sebuah kamp tenda di daerah al-Mawasi, Khan Yunis pada tengah malam saat warga sipil sedang tidur.
Laporan PBB
Menurut penilaian awal yang diterbitkan oleh Program Lingkungan PBB (UNEP) pada Juni, dampak lingkungan akibat perang ‘Israel’ di Gaza belum pernah terjadi sebelumnya, dengan perkiraan 39 juta ton puing dihasilkan oleh konflik tersebut.
Amunisi yang mengandung logam berat dan bahan kimia peledak telah dikerahkan di wilayah Gaza yang padat penduduk, mencemari tanah dan sumber air, kata laporan itu.
Hal ini menimbulkan risiko terhadap kesehatan manusia yang akan terus berlanjut setelah berakhirnya permusuhan, terutama persenjataan yang belum meledak yang menimbulkan risiko serius bagi anak-anak. (zarahamala/arrahmah.id)