BRUSSELS (Arrahmah.com) – Silke Raats, selorang gadis Flemish di Belgia telah berencana melakukan eksperimen sosial dengan mengenakan kerudung selama 31 hari ke depan, untuk merasakan bagaimana rasanya menjadi seorang Muslimah.
Namun, belum genap 31 hari, ia terpaska menghentikan percobaan sosialnya, karena reaksi ekstrim dari lingkungannya.
Penelitian ini merupakan bukti lain, bahwa para Muslimah harus menghadapi ketidakpahaman dan bullying ketika berjalan menyusuri jalan dengan mengenakan kerudung.
Slike mengakhiri eksperimen sosialnya karena tidak tahan dengan berbagai komentar orang lain seperti, “Untuk ulang tahunnya kami akan memesan tiket ke Suriah” atau “Dia seharusnya jangan terlalu dekat, siapa tahu dia memiliki bom”. Dan banyak lagi.
Slike terkejut oleh reaksi orang-orang di sekelilingnya. Dia menyatakan bahwa lingkaran pertemannya dengan segera terputus, dan bahkan anggota keluarganya merasa muak dan salah paham.
Ia mengatakan bahwa 10 hari saja sudah cukup untuk membuktikan bahwa prasangka masyarakat terhadap semua Muslimah adalah halusinasi, lansir Mvslim. (fath/arrahmah.com)