IDLIB (Arrahmah.com) – Serangan udara pengecut oleh pasukan rezim Nushairiyah telah membunuh sedikitnya 49 warga sipil dan meninggalkan mereka yang selamat berteriak ketakutan dalam penderitaan ketika mereka harus menarik mayat dari reruntuhan, menurut laporan aktivis pada Senin (8/6/2015).
Terjadi perbedaan laporan mengenai jumlah korban dalam serangan pengecut tersebut. Komite Koordinasi Lokal mengatakan dua serangan di desa Janoudiyeh di provinsi Idlib telah membunuh 60 warga dan melukai beberapa lainnya. Sedangkan
Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia (SOHR), kelompok pemantau yang berbasis di Inggris mengatakan 49 orang gugur termasuk enam anak. Dikatakan angka kematian bisa meningkat karena beberapa orang masih dilaporkan hilang, seperti dilansir AP.
SOHR mengatakan serangan udara menghantam sebuah lapangan di Janoudiyeh dekat kota Jisr Al-Shughur yang direbut oleh Mujahidin Jaisyul Fath pada April lalu. Desa tersebut merupakan rumah bagi para pengungsi yang melarikan diri dari desa-
desa tetangga.
Video yang diunggal ke internet oleh aktivis Suriah menunjukkan keadaan yang kacau, lingkungan penuh asap dengan orang- orang yang berlalu-lalang melewati mobil yang rusak dan jenazah yang tersebar di jalan. Perempuan berteriak saat seorang lelaki dengan cepat menutupi jenazah seseorang dan menarik korban yang terluka dari puing-puing sebelum ambulans tiba.
“Anak saya dibunuh!” seorang pria berteriak. “Kami memerlukan mobil!” ujar pria lainnya berteriak.
Video amatir lainnya memperlihatkan jenazah yang berbaris di tanah. Aktivis Suriah meminta orang-orang untuk mengenali jenazah tersebut dan mengonformasikan kepada pihak berwenang setempat.
Associated Press menyatakan bahwa video tersebut asli dan berkaitan dengan laporan.
Aktivis Suriah mengatakan ribuan orang telah gugur dalam serangan udara pengecut oleh rezim Nushairiyah sejak perang dimulai pada Maret 2011.
Serangan terbaru datang tak lama setelah rezim menyerukan pemuda untuk memenuhi kewajiban militer mereka, menjanjikan gaji yang lebih baik bagi pasukan di garis depan di tengah merosotnya pendapatan rezim karena kehilangan banyak wilayah yang
berarti kehilangan banyak sumber pendapatan.
Tentara rezim Nushairiyah telah menghadapi kekurangan sumber daya manusia yang parah saat ribuan tentara membelot atau menghindari tugas mereka. Pengamat mengatakan berkurangnya orang di jajaran militer adalah salah satu faktor di balik
kemajuan pejuang Suriah dalam beberapa bulan terakhir. (haninmazaya/arrahmah.com)