BAHRAIN (Arrahmah.com) – Sedikitnya dua warga sipil Bahrain yang sedang melakukan demonstrasi anti pemerintah telah meninggal akibat luka yang diderita dalam demonstrasi setelah gas air mata beracun ditembakkan pasukan rezim Bahrain didukung oleh pasukan rezim Saudi, seperti yang dilaporkan presstv.
Yang lainnya, Syaikh Abbas meninggal di sebuah rumah sakit setelah ia dibawa ke sana dua bulan lalu akibat menghirup gas beracun itu dan dipukuli oleh pasukan rezim selama demonstrasi.
Sebelumnya, pada Jumat (20/1), seorang pria 25 tahun di Bahrain juga meninggal karena menghirup gas beracun akibat serangan yang dilakukan pasukan rezim di desa utara Jidhafs.
Armada Kelima Bahrain dan Angkatan Laut AS bersama-sama dengan negara-negara Teluk Persia di Kuwait, Oman, Qatar, Arab Saudi dan Uni Emirat Arab, telah menerima peralatan militer dari Amerika Serikat.
BAHRAIN (Arrahmah.com) – Sedikitnya dua warga sipil Bahrain yang sedang melakukan demonstrasi anti pemerintah telah meninggal akibat luka yang diderita dalam demonstrasi setelah gas air mata beracun ditembakkan pasukan rezim Bahrain didukung oleh pasukan rezim Saudi, seperti yang dilaporkan presstv.
Yang lainnya, Syaikh Abbas meninggal di sebuah rumah sakit setelah ia dibawa ke sana dua bulan lalu akibat menghirup gas beracun itu dan dipukuli oleh pasukan rezim selama demonstrasi.
Sebelumnya, pada Jumat (20/1), seorang pria 25 tahun di Bahrain juga meninggal karena menghirup gas beracun akibat serangan yang dilakukan pasukan rezim di desa utara Jidhafs.
Armada Kelima Bahrain dan Angkatan Laut AS bersama-sama dengan negara-negara Teluk Persia di Kuwait, Oman, Qatar, Arab Saudi dan Uni Emirat Arab, telah menerima peralatan militer dari Amerika Serikat.