TEPI BARAT (Arrahmah.com) – Seorang pemuda Palestina berusia 18 tahun ditembak mati oleh tentara Zionis “Israel” dalam bentrokan di Tulkarem, wilayah Tepi Barat yang diduduki pada Ahad (4/10/2015) saat ketegangan meningkat di wilayah-wilayah pendudukan, ujar sumber medis seperti dilansir AFP.
Huzeifa Othman Sulaiman adalah warga Palestina pertama yang meninggal dunia dalam bentrokan terbaru setelah serangan terhadap dua pemukim ilegal ekstrimis Yahudi di wilayah Kota Tua pada Sabtu (3/10) malam, mendorong “Israel” memperketat keamanan.
Selain Sulaiman, 77 warga Palestina lainnya teruka dalam peristiwa tersebut.
Kekerasan mengikuti keputusan “Israel” untuk melarang warga Palestina dari mengakses Kota Tua Yerusalem kecuali warga “Israel”, sebuah langkah yang dikecam oleh Hamas dan disebut sebagai langkah yang rasis dan ilegal.
Pasukan pendudukan menggunakan peluru tajam dan peluru karet berlapis baja terhadap demonstran Palestina, ujar pernyataan Komunitas Bulan Sabit Palestina (PRCS).
Menurut juru bicara PRCS, korban terluka termasuk 18 orang yang terkena peluru tajam dan 59 yang terkena peluru karet, lansir AFP.
139 orang lainnya telah dirawat karena terkena efek gas air mata dan enam lainnya terluka dalam pemukulan oleh tentara dan pemukim ilegal Yahudi.
Bentrokan terjadi di daerah-daerah termasuk Jenin di Tepi Barat dan Issawiya di Yerusalem Timur.
PRCS juga menyatakan saat ini warga Palestina berada dalam keadaan darurat dalam menanggapi serangan oleh tentara pendudukan dan pemukim ilegal Yahudi.
Ambulans yang dioperasikan oleh PRCS diserang oleh tentara Zionis sejak hari Jum’at hingga Ahad dan lima tim medis juga mengalami serangan, ujar pernyataan PRCS yang dirilis di situsnya pada Ahad (4/10). (haninmazaya/arrahmah.com)