WASHINGTON (Arrahmah.com) – Dalam rangka membenarkan agenda perang melawan teror yang digembar-gemborkannya, pemerintahan Bush sengaja menahan ratusan muslim tak bersalah di kamp penjara Guantanamo.
Menurut dokumen yang baru-baru ini didapatkan Times, mantan presiden AS George W. Bush, Dick Cheney, dan Donald Rumsfeld menolak untuk memberikan pembebasan terhadap tahanan Guantanamo yang tidak bersalah karena takut bahwa pembebasan mereka akan membahayakan kampanye yang dipimpin Amerika yang juga akan menghambat kepentingan perangnya di Irak dan perang-perang melawan teror lainnya dalam skala yang lebih luas.
Lawrence Wilkerson, asisten mantan Menteri Luar Negeri AS Colin Powell, membuat pengakuan ini dalam suatu pernyataan yang ditandatangani untuk mendukung gugatan yang diajukan oleh seorang tahanan Guantanamo, Adel Hassan Hamad.
Hamad, seorang pria Sudan yang ditahan di Teluk Guantanamo sejak Maret 2003 sampai Desember 2007, mengklaim bahwa dia mengalami penyiksaan oleh agen-agen AS saat berada di dalam tahanan dan kemarin mengajukan gugatan terhadap beberapa nama pejabat Amerika.
Menurut Wilkerson, baik Cheney dan Rumsfeld sebenarnya mengetahui bahwa sebagian besar dari 742 tahanan yang pertama kali dikirim ke Guantanamo pada tahun 2002 adalah mereka yang tidak bersalah, tetapi yakin bahwa ada kemungkinan untuk membiarkan para tahanan itu bebas.
Wilkerson, yang menjabat sebagai kepala staf Powell sebelum ia meninggalkan pemerintahan Bush tahun 2005, mengklaim bahwa sebagian besar tahanan, yang terdiri dari anak-anak berumur 12 hingga kakek-kakek setua 93 tahun, tidak pernah melihat seorang tentara AS sebelumnya, kecuali setelah mereka ditangkap.
Dia melanjutkan dengan mengatakan bahwa Rumsfeld dan Cheney pada khususnya, tidak punya belas kasihan bagi orang yang tak bersalah dan harus mendekam di Guantanamo selama bertahun-tahun, serta harus mengalami penderitaan hanya demi kepentingan AS untuk membenarkan perang melawan terornya.
“Dia (Cheney) sama sekali tidak memiliki kekhawatiran bahwa sebagian besar tahanan Guantanamo itu tidak bersalah … Jika ratusan individu yang tidak bersalah harus menderita,” kata Wilkerson.
Ini adalah tuduhan berani pertama kali yang telah dibuat oleh seorang anggota senior pemerintahan Bush. (althaf/ptv/arrahmah.com)