KANDAHAR (Arrahmah.com) – Serangan udara terbaru yang dilancarkan tentara salibis AS kembali memakan korban jiwa dari kalangan sipil Afghan, sedikitnya 20 orang tewas dan beberapa terluka di provinsi Kandahar dimana salibis meluncurkan operasi besar melawan Mujahidin Imarah Islam Afghanistan.
Militer aliansi mengatakan serangan dilakukan di sebuah distrik di Kandahar yang berbatasan dengan Pakistan.
NATO mengeluarkan statemen yang mengklaim bahwa serangan yang dilakukan pada Jumat (29/10/10) menargetkan “militan” Taliban di distrik Spin Boldak yang diyakini sebagai tonggak kekuatan Taliban.
Pejabat Afghan mengulangi “pernyataan” mereka yang mendesak AS untuk menghentikan serangan udara (bombardir) yang hanya menyebabkan kecelakaan di kalangan sipil. Namun AS dan NATO tetap menyatakan bahwa mereka menargetkan Taliban.
Tentara salibis AS di Afghanistan berulangkali melakukan serangan udara dalam operasi besar mereka di Kandahar. Dan serangan ini hanya menghasilkan kerusakan parah di wilayah tersebut bahkan menghancurkan properti milik sipil, seperti rumah dan peternakan yang menjadi satu-satunya mata pencaharian warga lokal. Selain harta, nyawa sipil juga melayang dalam setiap bombardir yang dilakukan salibis.
Saksi mata mengatakan kepada Press TV bahwa tentara NATO menjatuhkan banyak bom ke desa yang mereka pikir mejadi tempat persembunyian Mujahidin yang akhirnya menyebabkan kerusakan parah.
Militer aliansi Barat mengatakan mereka menggunakan bom jenis baru selama operasi Kandahar dengan tujuan menekan Mujahidin Imarah Islam Afghanistan agar mundur ke daerah pegunungan. (haninmazaya/arrahmah.com)