KANDAHAR (Arrahmah.com) – Kegeraman menyertai protes yang dilakukan warga desa Kandahar pada Rabu (5/8) sambil membawa jenazah empat orang bersaudara, tiga di antaranya adalah anak-anak, yang tewas akibat serangan AS di wilayah mereka.
Lebih dari 100 orang bergerak bersama jenazah dari distrik Arghandab, memprotes para salibis AS, yang selalu berdalih menyerang mujahidin Taliban padahal dengan bebas membunuhi warga sipil tak berdosa, harus segera meninggalkan Afghanistan.
Menanggapi hal tersebut, militer AS mengkonfirmasi bahwa pihaknya hanya melakukan operasi terhadap beberapa target yang dicurigai terkait dengan aktivitas para mujahidin. Dan mengenai warga sipil yang menjadi korban, mereka mengatakan akan segera melakukan penyelidikan.
Warga memperlihatkan pada wartawan bahwa mayat tiga anak laki-laki yang terlihat berusia 10 hingga 13 tahun dan seorang laki-laki dewasa berusia 25 tahun.
Presiden munafik Afghanistan, Hamid Karzai, yang menjadi salah satu kandidat dalam pemilihan dua minggu mendatang, lagi-lagi hanya bisa mengutuk tanpa melakukan tindakan apapun. Karzai mengklaim bahwa dirinya bersumpah untuk meminta AS menghentikan serangan udara yang menewaskan warga sipil.
Ungkapan kosong Karzai itu mendapat kecaman dari warga. Melalui pimpinan masyarakat setempat, Hazrat Mohammad, mengatakan bahwa ungkapan Karzai hanya omong kosong.
Rakyat Afghan nampaknya sudah sangat skeptis dengan pemerintahnya sendiri, yang pada faktanya memang seperti hendak menyerahkan rakyat untuk disantap oleh kekejian salibis Amerika Serikat. (Althaf/yahoo/arrahmah.com)