MIRAMSHAH (Arrahmah.com) – Pesawat tak berpilot AS kembali membuat ulah melalui dua serangannya pada hari Selasa (11/5) di Waziristan Utara yang menewaskan sedikitnya 24 orang.
Pejabat keamanan Pakistan mengklaim bahwa semua korban itu adalah militan. Namun, sebagaimana yang sering dipropagandakan melalui media, hal tersebut hanya kamuflase para antek asing Pakistan untuk menutup-nutupi dan membenarkan aksi dari pesawat predator AS dalam membantai warga Pakistan dengan dalih perang melawan teror.
Serangan ini merupakan serangan keempat AS pasca insiden New York Times Square 1 Mei lalu.
Amerika Serikat mengklaim Taliban Pakistan yang bersekutu dengan al Qaeda dan beroperasi dari wilayah perbatasan barat laut Pakistan itu berada di belakang percobaan pengeboman New York.
Dalam aksi pertama dari dua serangan yang berlangsung pada Selasa itu, lebih dari 12 rudal ditembakkan di desa Dattakhel, sekitar 30 km barat Miramshah, Waziristan Utara.
“Tiga rudal menghantam sebuah kendaraan dan tiga ‘militan’ yang berada di dalamnya tewas,” klaim seorang agen intelijen resmi di wilayah ini.
Drone kemudian menembakkan serangan rudal lainnya di sebuah kompleks di dekatnya, menewaskan sedikitnya 11 lebih, menurut pejabat keamanan kedua yang lain.
Sejauh ini belum ada informasi yang rinci mengenai korban dan pejabat Pakistan sendiri belum bisa memberikan konfirmasi seputar ‘militan’ yang tewas akibat serangan, sebagaimana yang dipublikasikannya. Yang pasti, mereka hanya memastikan bahwa serangan itu terjadi di daerah operasi faksi Taliban Afghanistan yang dipimpin oleh Gul Bahadur.
Serangan kedua ditargetkan pada sebuah tempat yang diklaim sebagai kamp mujahidin di perbatasan Pakistan dengan Afghanistan, tak jauh dari dari serangan pertama. “Dua rudal menewaskan sedikitnya 10 militan,” para pejabat intelijen mengatakan. (althaf/rtrs/arrahmah.com)