SWAT (Arrahmah.com) – Setelah sebelumnya militer Pakistan menyebarkan propaganda murahan kepada media-media lokal dan internasional yang menyatakan bahwa sedikitnya 700 anggota Taliban berhasil mereka bunuh, kini mereka kembali mengulang propaganda dengan mengatakan anggota Taliban melarikan diri dari peperangan.
Militer Pakistan mengklaim anggota-anggota Taliban mencukur janggut dan rambut mereka lalu melarikan diri dari wilayah perang.
Faktanya, sejak tentara-tentara boneka Pakistan dikirimkan ke wilayah Swat dan pemerintah Pakistan memberlakukan jam malam, para penduduk di sana mulai melarikan diri dari wilayah perang dan mengungsi ke tempat yang lebih aman. Namun, mujahidin Taliban tetap berada di benteng-benteng pertahanan mereka dan memberikan perlawanan terhadap militer boneka Pakistan.
Pernyataan Pakistan kemungkinan dibuat untuk menyenangkan hati majikannya, Amerika Serikat yang selama ini mengucurkan bantuan dana untuk Pakistan.
Militer boneka Pakistan mulai melancarkan operasi militer ke wilayah Swat atas pesanan AS sejak 20 hari lalu, mereka mengklaim kesuksesan pada misi mereka. Namun tidak ada satupun bukti yang mampu mereka paparkan ke media, termasuk ratusan korban tewas (dari kubu Taliban) yang mereka klaim, tidak dapat dibuktikan kebenarannya.
Menurut laporan terakhir, sekitar satu juta sipil yang sebelumnya hidup dengan tenang di Lembah swat dan di beberapa distrik yang mengitarinya, harus melarikan diri dari kediaman mereka karena takut menjadi sasaran jika terus berada di wilayah perang. Pakistan memanfaatkan para sipil yang mengungsi dan menyebarkan propaganda dengan mengatakan Taliban ada bersama para pengungsi, mereka melarikan diri dari peperangan. Padahal di minggu ini saja, serangan-serangan terhadap tentara kafir AS dan NATO di Afghanistan dari wilayah perbatasan masih terjadi, juga serangan-serangan terhadap konvoi kendaraan pengangkut suplai masih berlangsung. Tidak mungkin seorang mujahid melarikan diri dari peperangan.
Entah bukti apa yang mampu diberikan Pakistan dalam statemen mereka kali ini. (haninmazaya/arrahmah.com)