ISLAMABAD (Arrahmah.com) – Sebuah pesawat predator tanpa awak milik Amerika Serikat menyerang salah satu titik ‘militan’ di barat laut Pakistan pada Sabtu (26/12), dan menewaskan empat orang, pejabat intelejen mengatakan.
Dua misil ditembakkan pesawat tersebut pada sebuah rumah di wilayah Babar Raghazi di Waziristan Utara. Dua orang cedera, pejabat itu menambahkan.
Namun aparat keamanan setempat mengatakan bahwa korban semuanya adalah warga sipil.
Pesawat tanpa awak ini seringkali dijadikan senjata andalan AS dengan dalih bahwa serangan mereka dilakukan untuk menumpas keberadaan Taliban dan Al Qaidah yang tengah bersembunyi di wilayah yang sulit dijangkau, di perbatasan antara Pakistan dengan Afghanistan.
Penggunaan Unmanned Aerial Vehicles (UAVs), yang konon memiliki izin untuk digunakan dalam operasi militer di wilayah dengan tingkat bahaya yang tinggi, diperkirakan akan terus meningkat dalam beberapa tahun mendatang. Apalagi belum lama ini, Departemen Pertahanan AS berencana untuk menambah 700 unit predator tak berawak itu tahun depan.
Washington terus-menerus menekan Pakistan untuk menindak para mujahidin di wilayah persukuan di perbatasan yang diklaim Washington sebagai tempat para mujahidin merencanakan dan mengendalikan serangan terhadap angkatan perang Barat di Afghanistan.
Namun, masalah menjadi semakin sensitif secara politis dan diperparah dengan berbagai serangan pesawat tanpa awak yang selalu berdalih menyerang mujahidin, meskipun pada faktanya mereka menyerang warga sipil, serta meningkatkan kemarahan di tengah-tengah rakyat Pakistan.
Militer Pakistan mengklaim telah menuntaskan serangan ofensifnya melawan Taliban di Waziristan Selatan, yang berbatasan dengan Waziristan Utara. Pemerintah Pakistan mengatakan bahwa dalam waktu yang tidak lama lagi, kemungkinana besar militer akan melakukan operasi serupa di bagian lain di perbatasan. (althaf/rtrs/alj/dawn/arrahmah.com)