BETHLEHEM (Arrahmah.com) – Polisi perbatasan “Israel” menembak dan membunuh seorang gadis Palestina di kota Hebron dekat Masjid Ibrahimi di Tepi Barat selatan yang diduduki, kata saksi mata, lansir Ma’an pada Ahad (25/10/2015).
Salah satu saksi, seorang wanita Palestina yang berada di daerah itu, mengatakan kepada Ma’an bahwa “tentara pendudukan menutup seorang gadis Palestina yang tergeletak penuh darah di tanah tanpa memberikan bantuan medis sama sekali, sebelum ambulans tiba dan membawanya.”
Seorang juru bicara polisi “Israel” tidak mengkonfirmasi bahwa wanita Palestina telah tewas, tetapi mengkonfirmasi bahwa seorang perwira polisi “Israel” menembak wanita itu setelah polisi “melihat wanita itu memiliki pisau.”
Polisi perbatasan tidak terluka dalam insiden itu, kata juru bicara itu.
Saksi Palestina yang lain mengatakan kepada Ma’an bahwa ia melihat anak sekolah membawa tas sekolah di punggungnya, mencoba untuk menyeberangi pos pemeriksaan “Israel” di dekat Masjid Ibrahimi sebelum dia dibunuh.
“Seorang tentara “Israel” memintanya untuk mengambil pisau dari tasnya, kemudian ia segera melepaskan tembakan ke udara,” kata Dia. “Beberapa detik kemudian anak sekolah itu berbaring di tanah dalam keadaan berdarah setelah ia ditembak.”
Kematian wanita di perbatasan utara Tepi Barat yang diduduki menandakan setidaknya 57 warga Palestina telah gugur sejak awal bulan.
Sementara setidaknya 29 dari mereka yang gugur ditembak mati setelah diklaim melakukan serangan terhadap pasukan “Israel” atau warga sipil, beberapa kasus telah dibantah oleh saksi mata dan investigasi oleh kelompok-kelompok hak asasi yang mengatakan para tersangka tidak menimbulkan ancaman pada saat mereka dibunuh.
Rekaman video insiden tersebut telah menuai kritik. Kelompok hak asasi B’Tselem mengkritik “Israel” atas kebijakan “menembak-untuk-membunuh” yang dianjurkan oleh para pejabat “Israel”, sehingga menyebabkan tingginya jumlah kematian yang tidak perlu.
Sedikitnya sembilan warga “Israel” telah tewas oleh warga Palestina sejak 1 Oktober, yang menyebabkan pemerintah “Israel” meningkatkan langkah-langkah keamanan dan jumlah personil militer dan polisi “Israel” di seluruh wilayah Palestina yang diduduki.
(fath/arrahmah.com)