ISLAMABAD (Arrahmah.com) – Militer Pakistan kembali mengklaim tewasnya pimpinan Taliban. Mereka mengklaim bahwa pemimpin baru Tehrik-e-Taliban Pakistan, Hakimullah Mehsud, meninggal tidak lama setelah kematian saudara laki-lakinya yang juga pernah memimpin kelompok yang dipimpinnya sekarang.
Dengan menyebutkan sumber intelejen, salah satu perantara tidak resmi mengatakan bahwa rekaman hasil wawancara yang diberikan pada BBC adalah rekaman suara saudara laki-laki Hakimullah dan bukan suara Hakimullah sendiri, berdasarkan isu yang diangkat oleh harian Dawn edisi Rabu (1/9).
Dawn, dalam laporannya mengatakan bahwa motif dirahasiakannya berita kematian Hakimullah adalah untuk menyelamatkan citra faksi mujahidin tersebut, dengan membuat kesan bahwa dia masih hidup.
Laporan yang dipublikasikan oleh Dawn ini kemudian dihubung-hubungkan dengan pemberitaan yang marak pada 8 Agustus lalu bahwa Hakimullah Mehsud tewas sesudah baku tembak terjadi antara kubu Hakimullah dengan Wali-ur-Rehman ketika bertemu dalam syura untuk menentukan pangganti Baitullah Mehsud yang tewas terbunuh dalam serangan udara pesawat tanpa awak AS di Waziristan beberapa waktu sebelumnya.
Namun, dua hari kemudian, mujahidin memberikan klarifikasi seputar hal tersebut. Melalui rekaman suara Hakimullah Mehsud sendiri, mujahidin Taliban menyatakan bahwa ia (Hakimullah) dan Baitullah Mesud masih hidup. Meskipun demikian, pejabat Pakistan tetap bersikukuh, dengan dalih telah melakukan analisis terhadap suara rekaman tersebut, bahwa Hakimullah tewas.
Pejabat intelejen Pakistan yakni bahwa rekaman suara adik Hakimullah Mehsud. Adik dari panglima berusia 28 tahun itu sengaja kembali dari peperangan Afghanistan untuk mengaku sebagai sebagai kakaknya.
Menurut intelejen Pakistan, adik Hakimullah Mehsud inilah yang menduduki tampuk kepemimpinan Tehri-e-Taliban untuk sementara waktu sampai pimpinan utama Taliban, Mullah Omar, memutuskan pengangkatan pimpinan baru TTP. (althaf/dawn/bbc/rtrs/prtv/arrahmah.com)