IDLIB (Arrahmah.com) – Umat Islam Australia kembali mempersembahkan seorang mujahid sebagai syahid dalam medan jihad di Suriah. Abul Walid Al-Australi, sang mujahid tersebut, gugur dalam pertempuran untuk membebaskan kota Wadi Dhaif pada Ahad (30/12/2012), laporan kantor media Revolusi Lokal di Idlib.
Abul Walid Al-Australi adalah warga muslim berkewarga negaraan Australia. Demi memenuhi panggilan jihad di bumi Syam yang diberkahi, ia rela meninggalkan pekerjaan dan istrinya di Australia.
Abul Walid dikenal sebagai seorang mujahid yang terampil dan pemberani. Dalam sebagian pertempuran ia menghalau pesawat tempur rezim Suriah dengan anti air craft jenis DShK. Dalam kesempatan lainnya ia ikut merakit ranjau dan bom. Namun ia lebih sering tampil sebagai mujahid infantri dengan senapan serbu di tangan seperti mayoritas mujahidin lainnya.
Abul Walid tergabung dalam Saraya Al-Asyair, salah satu kesatuan dalam kelompok mujahadin Brigade Al-Faruq FSA. Dalam semua pertempuran ia selalu berada di barisan depan. Keberanian, kesabaran dan keteguhannya di medan jihad menjadi suri tauladan bagi para mujahid lainnya.
Sejak dua pekan terakhir mujahidin kelompok Islam dan mujahidin FSA telah memulai operasi Al-Bunyan Al-Marshush secara serentak di seluruh wilayah dalam propinsi Idlib. Abul Walid bersama Saraya Al-Asyair turut mengambil bagian aktif dalam operasi gabungan untuk membebaskan propinsi Idlib dari cengkeraman rezim Nushairiyah Suriah tersebut.
Cita-cita Abul Walid untuk meraih kesyahidan akhirnya tercapai. Dalam lanjutan pengepungan dan pertempuran untuk merebut kota Wadi Dhaif, propinsi Idlib pada Ahad (30/12), sang ksatria yang gagah berani itu gugur terkena tembakan sniper militer rezim Suriah.
Turut gugur bersamanya seorang mujahid lainnya bernama Hasan Al-Miqdad. Semoga Allah menerima amal mereka dan menempatkan mereka dalam surga Firdaus yang tertinggi.
(muhib almajdi/arrahmah.com)