HOMS (Arrahmah.com) – Kewalahan menghadapi gempuran mujahidin Islam dan mujahidin FSA, militer rezim Suriah semakin menggila. Rudal Scud, bom fosfor putih, bom cluster, bom kimia dan gas beracun ditembakkan ke pemukiman warga sipil yang tak berdosa. Tak puas dengan semua kebiadaban tersebut, militer rezim Suriah membombardir antrian warga sipil yang hendak membeli roti di toko-toko roti.
Pesawat tempur rezim Nushairiyah Suriah melakukan serangan biadab dengan membom antrian warga sipil muslim yang hendak membeli roti di kota Halfaya, propinsi Hamah pada Ahad (23/12/2012) pagi. Lebih dari 300 warga sipil muslim yang tak berdosa gugur oleh serangan pengecut itu.
Dalam upaya membunuh sebanyak mungkin warga sipil muslim pendukung revolusi, militer rezim Suriah kembali melakukan pemboman biadab terhadap ratusan warga sipil yang berada dalam antrian di sebuah toko roti di kota Talbisah, propinsi Homs pada Senin (24/12/2012).
Kantor berita Syrian Revolution Talbisah melaporkan sampai Senin pukul 22.00 malam waktu setempat, sedikitnya 15 warga sipil muslim gugur dan puluhan lainnya luka parah. Di antara korban gugur terdapat 10 anak-anak. Jumlah korban gugur masih mungkin bertambah mengingat beratnya luka para korban, keterbatasan obat-obatan dan peralatan medis di kota yang selama enam bulan terakhir dikepung dan dibombardir oleh militer rezim Suriah.
Berdasar data yang dihimpun oleh koordinator revolusi lokal di kota Talbisah, Kantor berita Syrian Revolution Talbisah berhasil melaporkan identitas kelima belas korban gugur.
Dari lima orang anak perempuan yang gugur dalam serangan biadab tersebut, sebanyak empat anak berasal dari keluarga Majid Yahya Haji Ibrahim; Intihsar Majid Yahya (13 tahun), Marwa Majid Yahya (10 tahun), Huda Majid Yahya (8 tahun), Amal Majid Yahya (5 tahun). Seorang anak perempuan lainnya yang gugur bernama Hudail Naji.
Dua orang kakek yang gugur adalah Abdul Muin Ahmad Shuis (60 tahun) dan Abdul Qadir Muhamad Miznazi (60 tahun). Dua orang pria dewasa yang gugur adalah Umar Utsman Naji (31 tahun) dan Mahmud Turki Shuiz (25 tahun).
Sementara enam korban lainnya adalah anak-anak laki-laki. Mereka adalah Bilal Khasyfa, Husain Faraj Naji, Musthafa Ahmad Naji, Nashr Umar Ahmad Naji dan Muhammad Umar Utsman Naji. Jumlah korban masih sangat mungkin bertambah karena banyak korban cedera berat dan korban lainnya belum berhasil dievakuasi dari reruntuhan bangunan.
(muhib almajdi/arrahmah.com)