DHAKA (Arrahmah.com) – Batalion aksi cepat Bangladesh (RAB) pada Senin (29/4/2019) menewaskan sedikitnya dua orang yang berafiliasi dengan kelompok yang ada di belakang serangan kafe mematikan di Dhaka pada tahun 2016, klaim pihak keamanan setelah serangan di sebuah tempat persembunyian gudang timah di ibukota.
Polisi menutup daerah itu setelah menerima informasi tentang keberadaan orang yang dicurigai sebagai anggota Jama’atul Mujahidin Bangladesh (JMB), kelompok “militan” dalam negeri yang diduga menewaskan 22 orang dalam serangan di kafe itu.
“Ketika pasukan kami mengetuk pintu, penghuni rumah menembaki orang-orang kami alih-alih membukanya,” Mufti Mahmud Khan, direktur sayap hukum dan media RAB, menggambarkan secara dramatis kepada wartawan.
“Kemudian anggota RAB merespons. Masih ada sejumlah besar bahan peledak dan pasukan khusus kami berusaha untuk menyitanya.”
Khan menuturkan tiga orang, termasuk pemilik rumah itu, telah ditahan untuk diinterogasi.
Bangladesh meluncurkan tindakan keras terhadap “militansi” setelah serangan kafe sebagai bagian dari apa yang disebut oleh Perdana Menteri Sheikh Hasina sebagai kebijakan “nol toleransi”.
Holey Artisan Bakery yang terletak di Gulshan Thana, kawasan diplomatis diserang pada Juli 2016. Sebanyak 22 sandera, kebanyakan orang asing, terbunuh dalam baku hantam antara penyerang dengan pasukan keamanan yang berlangsung lebih dari 12 jam. (Althaf/arrahmah.com)