TRIPOLI (Arrahmah.com) – Kuburan massal kedua telah ditemukan di Tarhuna Libya, sebuah provinsi yang baru-baru ini dibebaskan dari milisi yang setia kepada panglima perang Jenderal Khalifa Haftar, Pemerintah Kesepakatan Nasional (GNA) yang berbasis di Tripoli mengumumkan kemarin (6/9/2020).
Menurut media lokal, lima mayat telah ditemukan di dalam kuburan; identitas yang belum dikonfirmasi.
Pekan lalu, pemerintah Libya juga mengumumkan penemuan kuburan massal pertama di kota Tarhuna, selatan ibu kota Tripoli, yang terkait dengan milisi Haftar.
Menurut sumber resmi Libya, milisi Haftar dan pasukan yang setia padanya melakukan kejahatan perang, kejahatan terhadap kemanusiaan dan genosida, selama periode dari April 2019 hingga Juni 2020.
Pada 16 Juli, Otoritas Publik untuk Pencarian dan Identifikasi Orang Hilang mengumumkan bahwa 226 mayat telah ditemukan di kuburan massal di Tarhuna sejak 5 Juni.
Sementara itu, pada bulan Juni, Misi Dukungan PBB di Libya (UNSMIL) menyatakan keprihatinan tentang laporan mengerikan yang mengungkapkan bahwa setidaknya delapan kuburan massal telah ditemukan, sebagian besar di kota barat Tarhuna. Mereka pun menyerukan penyelidikan cepat atas pembunuhan di luar hukum tersebut.
Sekretaris Jenderal PBB, António Guterres, juga menyatakan keterkejutan yang mendalam atas penemuan kuburan massal di Libya, di wilayah yang pernah ada di bawah kekuasaan Haftar dan kelom[p. (Althaf/arramah.com)