KASHMIR (Arrahmah.com) – Protes kaum Muslim Kashmir yang digelar pada Jumat (12/9) menewaskan dua orang dan 80 lainnya terluka ketika polisi secara brutal menembakkan peluru dan gas air mata.
Ribuan polisi tersebar di merata untuk mengawasi unjukrasa kaum Muslim yang membludak. Para pengunjuk rasa meneriakkan, “Kami ingin kebebasan” dan kalimah takbir “Allahu Akbar”.
“Penindas, keluar dari Kashmir,” teriak pengunjuk rasa di Srinagar.
Seorang pengunjuk rasa tewas ketika polisi menembakkan peluru dan gas air mata kepada ribuan pengunjuk rasa di kota Shopian, selatan Srinagar.
“Saya melihat beberapa orang jatuh ketika pasukan menembak secara tidak pandang bulu,” saksi Muzamil Ahmad mengatakan melalui telpon. Sedikitnya 12 orang terkena oleh peluru dan dibawa bergegas ke rumah sakit setempat, kata pejabat.
Polisi juga menggunakan gas air mata untuk membubarkan para pengunjukrasa di dekat Masjid Utarma di Srinagar dan lebih dari belasan tempat lainnya.
“Semua aksi unjukrasa dilakukan dengan damai hari ini, tetapi pasukan keamanan India masih menggunakan kekuatan brutal,” kata Mirwaiz Umar Faruq, seorang ‘ulama terkemuka.
“Kami akan melanjutkan perjuangan kami dengan damai untuk meraih kemerdekaan dari India,” katanya.
Sejak Juni, sedikitnya 41 warga Muslim telah dibunuh oleh pasukan pemerintah di Lembah Kashmir yang mayoritas-Muslim, ketka beberapa unjuk rasa pro-kemerdekaan terbesar meletus sejak pemberontakan terhadap pemerintah New Delhi 1989.
Lebih dari 1.000 orang terluka dalam unjuk rasa itu, yang dipicu oleh keputusan untuk memberikan tanah bagi perlindungan orang Hindu pada ziarah tahunan ke Kashmir, satu dari wilayah yang sangat dimiliterkan di dunia.
Bertahun-tahun, kaum Muslim Kashmir menderita di bawah penindasan pemerintah India. Sebelumnya tanah India berada dalam kedamaian di bawah kekuasaan Islam hingga akhirnya penjajah Inggris memecah belah negeri tersebut.(Hanin Mazaya/syabab.com)