MOGADISHU (Arrahmah.com) – Sedikitnya 13 orang tewas pada Ahad (26/7/2015) ketika Mujahidin Asy-Syabaab melancarkan serangan bom mobil di pintu gerbang sebuah hotel, ujar polisi dan pernyataan kelompok tersebut.
Seorang saksi mengatakan kepada Reuters bahwa darah dan potongan tubuh berserakan di sekitar lokasi ledakan yang menargetkan hotel Jazeera. Puing-puing dari empat mobil yang terparkir di dekat lokasi ledakan juga memenuhi jalan.
Asy-Syabaab yang mengaku berada di balik ledakan sering meluncurkan serangan bom dan serangan langsung menargetkan pasukan keamanan dan pejabat boneka Somalia yang didukung oleh Barat.
“Ini merupakan respon terhadap serangan dan pemboman helikopter terhadap Asy-syabaab oleh AMISOM (Pasukan Uni Afrika-red) dan pemerintah Somalia,” ujar Syaikh Abdiasis Abu Musab, juru bicara operasi militer Asy-Syabaab mengatakan kepada Reuters.
Pasukan teroris Uni Afrika dan Somalia tengah meluncurkan operasi militer terbaru memerangi Asy-Syabaab dan mengklaim telah berhasil merebut kota strategis yang sebelumnya dikuasai oleh Asy-Syabaab. Tak jarang dalam operasi militer mereka warga sipil yang tinggal di bawah kekuasaan Asy-Syabaab menjadi korban serangan tak pandang bulu.
Pada Selasa (21/7), tentara Uni Afrika dilaporkan telah membunuh sedikitnya 24 warga sipil Somalia dan melukai 22 lainnya di kota Marka, Somalia selatan.
Tentara yang mengendarai kendaraan lapis baja pergi ke lapangan olahraga dan mulai melepaskan tembakan ke arah anak-anak Somalia yang tengah bermain bola, membunuh sembilan anak dan melukai delapan lainnya, ujar sesepuh desa Haji Muse Mohamud kepada Al Jazeera melalui sambungan telepon pada Selasa (21/7).
“Mereka kemudian pergi ke rumah-rumah di dekatnya dan menyeret orang-orang keluar dan menembak 17 orang. Mereka juga meninggalkan 14 orang lainnya terluka parah,” lanjut keterangan Mohamud.
Mohamud juga mengatakan bahwa tentara yang merupakan bagian dari misi Uni Afrika di Somalia (AMISOM) telah memperkosa dua perempuan.
Hotel-hotel mewah di Mogadishu sering dijadikan tempat pertemuan para petinggi Somalia dan telah beberapa kali serangan terhadap hotel dilancarkan oleh Asy-Syabaab.
Hotel Jazeera pernah menjadi target serangan sebelumnya. Menurut laporan Al Jazeera, hotel tersebut merupakan rumah bagi beberapa kedutaan. Ledakan pada Ahad (26/7) membuat gumpalan asap hitam mengepul di atas pesisir ibukota. Tembakan sporadis terdengar tak lama setelah serangan itu.
Sebelumnya pada Sabtu (25/7), serangan Asy-Syabaab telah menewaskan seorang anggota parlemen dan pengawalnya dan seorang pejabat dari kantor perdana menteri dalam dua serangan terpisah. (haninmazaya/arrahmah.com)