LONDON (Arrahmah.com) – Dua pemuda Muslim Inggris dikabarkan telah meninggalkan rumah mereka di London untuk bergabung dengan para pejuang yang berperang melawan pasukan rezim Assad di Suriah di mana bom diturunkan seperti hujan.
Keduanya berusia 19 tahun, keturunan Suriah yang lahir di London barat, mengatakan kepada keluarga mereka hendak pergi berlibur. Mereka menerima pelatihan singkat bagaimana cara menggunakan senjata dari unit pejuang di Al-Rab, pinggiran Aleppo.
Mereka mengatakan mereka ingin mengajak pemuda lain untuk bergabung dengan mereka. “Kami mereka sangat kuat saat bergabung dalam pertempuran, ini adalah sesuatu yang harus dilakukan,” ujar Abu Musef yang nama aslinya tidak ingin digunakan kepada situs berita Inggris, London Evening Standart.
“Di Suriah Anda akan melihat bom dijatuhkan tepat di depan Anda seperti hujan, tetapi Anda tahu Anda melakukan hal yang benar karena Anda memiliki anak-anak kecil dalam situasi yang sama di sebelah Anda.”
Temannya, Abu Omar, yang juga menggunakan nama palsu, mengatakan kekerasan di Suriah terus-menerus mereka diskusikan di rumah mereka dan mereka merasa bersalah telah meninggalkan Suriah untuk Inggris yang hancur.
Dia mengatakan : “Ini seperti penyebab yang bisa kami yakini. Karena kalian tahu di London orang-orang benar-benar tidak peduli apapun. Di Suriah kami tidak berperang demi mobil atau rumah mewah. Kami berperang untuk kebebasan.” Abu Omar mengatakan mereka berafiliasi dengan tentara pembebasan Suriah (FSA) dan diberikan pelatihan singkat bagaimana cara menggunakan senjata.
Keduanya berencana akan kembali ke London dan masuk universitas namun Abu menambahkan : “Jika saya bertemu pemuda lainnya di London yang ingin pergi, saya akan menanyakan apakah bahasa Arab mereka baik, lalu apakah mereka memiliki uang untuk membiayai perjalanan dan jika iya, maka saya akan memberitahukannya jalan untuk ke sana.”
PBB memperkirakan bahwa lebih dari 18.000 orang telah tewas dalam kekerasan di Suriah saat rakyat Suriah mengingingkan presiden brutal Assad untuk mundur dari kekuasaan. (haninmazaya/arrahmah.com)