NEW DELHI (Arrahmah.com) – Sebuah bom yang sepertinya disembunyikan di dalam koper telah meledak di luar pengadilan tinggi di New Delhi, ibukota India, menewaskan sedikitnya 11 orang dan melukai 45 lainnya, lapor Al Jazeera mengutip pernyataan pejabat India.
“Ini adalah tindakan pengecut yang bersifat ‘teroris’,” ujar Manmohan Singh, Perdana Menteri India yang saat ini tengah dalam kunjungan ke Bangladesh.
“Kami tidak akan menyerah pada tekanan ‘terorisme’. Ini adalah perang yang panjang di mana semua partai politik, semua orang India harus berdiri bersatu sehingga momok ‘terorisme’ ini hancur.”
Palaniappan Chidambaram, Menteri Dalam Negeri, mengatakan : “Kami akan melacak pelaku kejahatan mengerikan ini dan akan membawa mereka ke pengadilan.”
Otoritas mengklaim bahwa Harkat-ul-Jihad Islami (HUJI) yang berbasis di Bangladesh dan Pakistan telah mengirim email yang mengaku bertanggung jawab atas serangan itu, lapor Reuters.
“Surat tersebut terlihat sangat serius karena HUJI adalah kelompok ‘teroris’ yang sangat menonjolkan India sebagai salah satu target utama,” ujar SC Sinha, kepala Agen Investigasi Nasional (NIA) kepada wartawan.
Dalam email yang dialamatkan untuk NIA, kelompok tersebut menyeru India untuk mencabut hukuman mati seorang pria yang dihukum sehubungan dengan serangan terhadap parlemen India di tahun 2001 yang kini tengah menunggu proses eksekusi.
Polisi mengepung daerah tersebut yang tidak jauh dari parlemen dan kantor perdana menteri.
Serangan dilakukan meskipun ibukota tengah berada dalam siaga tinggi.
Ledakan meletus di dekat kerumunan besar orang yang mengantri untuk mencapai meja resepsionis yang harus dilewati untuk masuk ke dalam gedung pengadilan.
“Tampaknya bom itu berada di dalam koper karena kami memiliki sisa-sisa koper itu,” ujar RK Singh kepada siaran televisi lokal.
Ini adalah ledakan kedua yang menargetkan gedung pengadilan di tahun ini. (haninmazaya/arrahmah.com)