IDLIB (Arrahmah.com) – Paling tidak 17 warga sipil tewas pada Senin (27/5/2019) ketika rezim Nushairiyah Suriah pimpinan Bashar Asad membombardir provinsi Idlib, ujar kelompok pemantau.
Idlib dan beberapa bagian di provinsi tetangga, Aleppo, Hama dan Latakia, yang berada di bawah kendali Hai’ah Tahrir Syam (HTS), dalam beberapa pekan terakhir dibombardir oleh rezim Asad dan Rusia.
“Tujuh belas warga sipil, termasuk lima anak-anak, tewas pada hari Senin dalam serangan udara dan serangan rudal di provinsi Idlib,” kata Rami Abdel Rahman, direktur Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia (SOHR), kelompok pemantau yang berbasis di Inggris, seperti dilaporkan AFP.
Sembilan dari mereka, termasuk tiga anak, tewas di kota Ariha, ujarnya kepada AFP, seraya menambahkan bahwa setidaknya 47 orang terluka di provinsi itu.
Kematian itu terjadi sehari setelah serangan udara rezim menewaskan 12 warga sipil di provinsi yang sama, masih menurut SOHR.
Seorang koresponden AFP di Ariha mengatakan, White Helmets, tim penyelamat yang beroperasi di wilayah yang dikendalikan pejuang Suriah, terlihat mencari korban yang selamat di puing-puing bangunan yang dihantam bom pada Senin.
Didukung oleh warga sipil, mereka diangkat ke lantai atas gedung yang rusak parah. Mereka juga menggunakan excavator untuk menyelamatkan seorang anak yang telah terkubur di bawah balok beton.
SOHR mengatakan lebih dari 250 warga sipil telah tewas dalam lonjakan kekerasan sejak akhir April, dan lebih dari 200.000 warga sipil telah mengungsi.
Idlib seharusnya dilindungi dari serangan besar-besaran oleh rezim melalui kesepakatan zona demiliterisasi yang disepakati September lalu, tetapi benteng jihadis tersebut semakin dibombardir oleh rezim dan sekutu Rusia-nya sejak akhir April.
Pasukan pro-rezim sejak itu merebut kembali beberapa kota di selatan provinsi Idlib dan utara Hama. (haninmazaya/arrahmah.com)