KUWAIT (Arrahmah.com) – Sebagai bagian dari sebuah kampanye populer untuk memprotes intervensi Iran dalam perang di Suriah, sejumlah perhimpunan koperasi Kuwait telah menghilangkan produk Iran dari rak mereka, lansir Al-Shorfa pada Senin (8/7/2013).
Dari sekitar 55 perhimpunan koperasi di Kuwait, 11 diantaranya berpartispasi dalam memboikot produk Iran. Koperasi-koperasi tersebut adalah Bayan, Al Raqa, Hadiya, Khaitan Al–Andalus, Al–Yarmouk, Al–Sabah Al–Aridhiya, Sabah al-Salem, Sabah al-Nasserm dan Abdullah al-Mubarak.
Sekitar sembilan dari koperasi ini mengumumkan pemboikotan mereka kepada surat kabar harian Kuwait dan menyatakan aksi mereka merupakan perlawanan terhadap intervensi Iran dalam pertempuran di Suriah.
Perhimpunan koperasi konsumen di Kuwait mendominasi pasar ritel di negara itu di mana mereka menawarkan pilihan produk makanan dan rumah dengan harga yang tidak mahal, dan manajemen mereka berada di bawah naungan Departemen Sosial dan Tenaga Kerja.
Abdul Aziz Al-Samhan, kepala Kuwaiti Union of Cooperative Consumer Societies mengatakan, “Beberapa pimpinan perhimpunan koperasi menanggapi seruan masyarakat, dan pada basis ini, produk Iran telah dihapus dari rak. Tapi keputusan ini belum tentu dilakukan oleh semua koperasi, karena tergantung pada keinginan konsumen dan sejauh mana dewan perhimpunan koperasi menanggapi permintaan ini.”
Ketua Al-Raqa, Fahd al-Athab mengatakan kepada Al-Shorfa bahwa dewan koperasinya merupakan di antara yang pertama menanggapi boikot dalam menanggapi Pemegang Saham dan panggilan publik untuk bertindak.
Sementara itu, ketua Bayan, Yasser al-Kandari menyeru untuk bergabung dengan kampanye koperasi ini dan meminta masyarakat Kuwait dan yang lainnya untuk tidak membeli produk Iran di semua outlet.
Tujuan di balik kampanye ini adalah untuk menekan Iran agar mempertimbangkan kembali posisi mereka yang membantu rezim Suriah, katanya.
Ketua Sabah al-Nasser, Sultan Lafi al-Mutair, mengatakan kepada Al-Shorfa bahwa penghapusan produk Iran dari rak mereka tidak akan mempengaruhi [atau menyulitkan] konsumen karena koperasi akan memberikan produk alternatif dari berbagai negara lain.
“Setelah menghapus produk Iran, produk alternatifnya akan disediakan sehingga pelanggan tidak akan menderita kekurangan produk apapun, karena kami tertarik untuk memenuhi permintaan pelanggan kami,” katanya. (banan/arrahmah.com)