WASHINGTON (Arrahmah.com) – Qatar dan Kuwait mengatakan kepada AS bahwa mereka akan bergabung dengan koalisi angkatan laut pimpinan AS di Teluk yang dibentuk sebagai tanggapan atas serangkaian serangan terhadap kapal tanker minyak, kata seorang pejabat militer AS pada Senin (25/11/2019).
Koalisi, yang berbasis di Bahrain dan dikenal sebagai Konstruksi Keamanan Maritim Internasional (IMSC), dibentuk setelah serangkaian serangan awal tahun ini meningkatkan risiko gangguan terhadap ekspor minyak Teluk yang dikirim melalui Selat Hormuz.
AS menyalahkan serangan terhadap Iran, yang dibantah Teheran.
“Qatar dan Kuwait telah memberi tahu kami bahwa mereka akan bergabung, jadi tinggal menunggu waktu saja,” kata Kolonel Angkatan Darat AS John Conklin, kepala staf koalisi.
Conklin mengatakan mereka diharapkan menyediakan personel dan kapal patroli.
Albania, Australia, Bahrain, Arab Saudi, UEA, dan Inggris telah bergabung.
Pada saat yang sama, Perancis mempelopori misi yang dipimpin Eropa terlepas dari inisiatif maritim yang dipimpin AS, yang dikhawatirkan oleh beberapa negara Eropa akan memperburuk ketegangan AS-Iran.
“Setahu saya, belum ada yang bergabung dengan koalisi (Prancis) dan mereka sudah mencoba untuk sementara waktu tetapi mereka belum terlalu sukses,” tambah Conklin. (Althaf/arrahmah.com)