BAGHDAD (Arrahmah.com) – Ketua Badan Wakaf Sunni Irak, Syaikh Ahmad Abdul Ghafur as-Samirai, mengumumkan pada Senin (8/7/2013) bahwa hari Rabu (10/7/2013) adalah awal Ramadhan 1434 H, harian Ash-Sharq melaporkan.
Badan Wakaf Sunni Irak menggelar pertemuan pengawasan hilal awal Ramadhan pada Senin petang. Dalam pertemuan yang dihadiri oleh para ulama dan pakar ilmu falak tersebut, Syaikh As-Samirai mengumumkan laporan semua pihak bahwa hilal awal Ramadhan 1434 H tidak terlihat di Irak. Atas dasar itu Badan Wakaf Sunni Irak menetapkan hari Selasa (9/7/2013) sebagai penggenap bulan Sya’ban 1434 H dan hari Rabu sebagai tanggal 1 Ramadhan 1434 H.
Hai’ah Ru’yah Syar’iyah (Lembaga Rukyat Syariat) Departemen Hukum Kuwait pada Senin malam juga menetapkan hari Rabu sebagai awal Ramadhan 1434 H bagi umat Islam Kuwait. Keputusan itu diambil setelah hilal awal Ramadhan 1434 H tidak terlihat di seluruh wilayah Kuwait.
Hai’ah Syar’iyah li-Ulama’ Yaman (Lembaga Syariat Ulama Yaman) dalam pernyataannya pada Senin malam memutuskan hari Rabu sebagai awal Ramadhan 1434 H. Hai’ah melaporkan bahwa hilal awal Ramadhan 1434 H tidak terlihat di Yaman pada Senin petang.
Sebelumnya negara-negara di Semenanjung Arab yaitu Arab Saudi, Uni Emirat Arab, Qatar dan Bahrain juga telah menetapkan hari Rabu sebagai awal Ramadhan 1434 H.
Negara-negara di Asia Barat lainnya yaitu Lebanon, Palestina, Yordania dan Suriah telah menetapkan awal Ramadhan 1434 H jatuh pada hari Rabu.
Harian Ash-Sharq melaporkan Singapura, Malaysia, Brunei Darus Salam dan Australia juga memutuskan hari Rabu sebagai awal Ramadhan 1434 H. Keputusan itu diambil setelah hilal awal Ramadhan 1434 H tidak terlihat di masing-masing negara tersebut.
Berdasar laporan harian Ash-Sharq, ulama Rusia secara resmi menetapkan Selasa (9/7/2013) sebagai awal Ramadhan 1434 H. (muhibalmajdi/arrahmah.com)