KUWAIT (Arrahmah.com) – Pihak berwenang di negara-negara Kuwait dan Uni Emirat Arab pada Jum’at (15/7/2016) memperingatkan bahaya keamanan bermain aplikasi smartphone baru Pokemon GO.
Pengguna diharapkan untuk tidak mengarahkan kamera ponsel ke Pikachu yang bermunculan di depan istana Emir Kuwait, masjid, fasilitas minyak atau pangkalan militer, kata Kementerian Dalam Negeri Kuwait.
“Bahaya yang terkait dengan permainan ini adalah bahwa permainan itu melibatkan daerah fotografi pengguna yang terdekat dengan smartphone yang mentransfer gambar-gambar dari lokasi pihak ketiga,” kata wakil menteri dalam negeri Kuwait Suleiman al-Fahd, sebagaimana dilansir Gulf Digital News.
“Kementerian dalam negeri telah menginformasikan kepada petugas keamanan untuk tidak memberikan toleransi kepada siapa pun untuk mendekati lokasi-lokasi yang terlarang, sengaja atau tidak,” kata Fahd dalam sebuah pernyataan.
Secara resmi diluncurkan di lima negara-negara Barat, Pokemon GO dari Nintendo berencana akan dirilis hingga 200 lebih dalam waktu dekat.
Mengakses aplikasi tersebut dengan koneksi VPN atau app stores asing, pengguna di Timur Tengah juga telah menjadi kecanduan Pokemon, dimana mereka berjalan mencari “pocket monsters” di layar ponsel melalui kamera.
Sekarang makhluk berwarna-warni itu telah terlihat di lokasi seperti piramida Mesir dan Masjid al-Aqsa Yerusalem.
Badan Regulasi Telekomunikasi Uni Emirat Arab (UEA) mengatakan dalam sebuah pernyataan, “penjahat (dapat) menyebarkan perangkat lunak berbahaya yang dirilis di toko aplikasi, dan menggunakan teknologi ini untuk merusak sistem operasi ponsel pintar atau memata-matai pemiliknya.”
Juru bicara kabinet Mesir juga mengatakan dalam acara berita “90 menit” pada hari Rabu bahwa pihak berwenang sedang menyelidiki Pokemon GO dan berusaha untuk meminimalkan bahaya dari permainan ini.
Abbas Shoman, wakil dari masjid Al Azhar Kairo, mengungkapkan keprihatinannya.
“Ini jenis permainan maniak paling berbahaya bagi masa depan orang-orang yang terpikat dengan permainan ini, mencari Pokemon melalui jalan-jalan, seperti pemabuk,” katanya kepada surat kabar Youm7.
(ameera/arrahmah.com)