TEHERAN (Arrahmah.com) — Iran telah mengancam akan meledakkan reaktor nuklir Dimona di Israel dengan serangan rudalnya. Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) mengutip dalil Al Quran saat memunggah video simulasi serangan terhadap situs nuklir tersebut.
Video itu diunggah di akun Twitter yang dijalankan oleh IRGC pada hari Jumat atau hari penutupan latihan perang Great Prophet 17.
Video itu memperlihatkan rentetan serangan rudal menghancurkan tiruan dari reaktor nuklir Dimona di Negev, Israel.
“(Ingatlah) pada hari (ketika) Kami menghantam mereka dengan keras,” tulis IRGC dalam bahasa Arab dengan menyertakan tanda pagar (tagar) Dimona, lansir Marmikh (28/12/2021).
Menurut Jerusalem Post (27/12), menambahkan bahwa tweet IRGC itu juga mengutip penggalan dari dalil Al Quran, yakni Surat Al Anfal Ayat 60.
Teks Arab dari penggalan dalil tersebut juga dituliskan dalam gambar Twitter berupa lengan memegang senapan.
Terjemahan lengkap dari ayat suci itu adalah: “Dan persiapkanlah dengan segala kemampuan untuk menghadapi mereka dengan kekuatan yang kamu miliki dan dari pasukan berkuda yang dapat menggentarkan musuh Allah, musuhmu dan orang-orang selain mereka yang kamu tidak mengetahuinya; tetapi Allah mengetahuinya.”
Kantor berita Fars, yang berafiliasi dengan IRGC juga menerbitkan sebuah video simulasi serangan itu pada hari Ahad (26/12/) yang menunjukkan tiruan dari situs nuklir Dimona sebagai target operasi simulasi.
Reaktor Dimona, yang secara resmi dikenal sebagai Shimon Peres Negev Nuclear Research Center, ditandai sebagai “pusat produksi WMD [senjata pemusnah massal]” dalam video beresolusi tinggi tersebut.
Sebanyak 16 rudal balistik dan lima drone bunuh diri diluncurkan terhadap target tiruan dalam operasi simulasi oleh militer Iran.
Ketegangan terus memanas antara Iran dan Israel dalam beberapa pekan terakhir ketika perundingan nuklir antara Teheran dan negara-negara kekuatan dunia terhenti di Wina.
Israel telah bersumpah bahwa jika program nuklir Iran mencapai tahap yang mendekati produksi senjata atom, ia akan bertindak terlepas dari kesepakatan yang dicapai Amerika Serikat dan negara kekuatan dunia lainnya dengan Teheran.
Sebuah artikel yang diterbitkan oleh Jerusalem Post pada hari Minggu mengatakan ancaman Iran seperti itu lebih penting daripada sebelumnya.
“Eskalasi berbahaya dalam retorika. Itu juga terkait dengan Iran yang mengungkapkan aspek program drone dan teknologi barunya,” tulis media Israel tersebut.
Kembali pada Januari 2012, media Israel melaporkan bahwa Komisi Energi Atom negara Yahudi itu telah memutuskan untuk menutup sementara reaktor nuklir Dimona, dengan alasan utama kerentanan terhadap serangan dari Iran.
Target utama rudal balistik jarak jauh Iran adalah Israel dan kemungkinan pangkalan militer Amerika Serikat di Timur Tengah serta instalasi minyak vital.
Komandan IRGC Mayor Jenderal Hossein Salami mengatakan pada hari terakhir latihan perang Great Prophet 17 pada hari Jumat pekan lalu bahwa latihan tersebut membawa peringatan keras terhadap ancaman yang dibuat oleh pejabat rezim Zionis.
“Mereka harus berhati-hati agar tidak membuat kesalahan, dan jika mereka melakukannya, kami akan memotong tangan mereka,” ancam Jenderal Salami. (hanoum/arrahmah.com)