(Arrahmah.com) – Associated Press melaporkan bahwa dalam salah satu kursus militer yang dilakukan oleh Pentagon, para perwira pasukan AS diajari bahwa musuh AS adalah umat Islam secara keseluruhan dan AS memiliki kemungkinan melakukan serangan besar untuk tempat-tempat suci umat Islam di Makah dan Madinah, tanpa mempedulikan warga sipil muslim yang akan jatuh sebagai korban.
Kantor berita Amerika, Associated Press dan media massa terkemuka Inggris, The Guardian melaporkan pada Jum’at (11/5/2012) bahwa kursus militer untuk para perwira militer AS itu akhirnya dihentikan oleh Pentagon pada akhir April 2012.
Penghentian kursus perwira militer itu diawali oleh protes seorang perwira peserta. Materi kursus itu dinilai bertentangan dengan pernyataan para pemimpin AS pada tahun sebelumnya yang menyatakan AS memerangi kelompok fundamentalis Islam, bukan memerangi Islam itu sendiri, tulis AP.
Pentagon memerintahkan penyidikan atas materi kursus militer tersebut dan memberhentikan instruktur kursus, letnan kolonel Matthew Dooley. Kepada para perwira kursus militer di Joint Forcess Staff College di Norfolk, Virginia, Doley mengajarkan bahwa kaum muslimin membenci segala hal yang dibela oleh AS. Sekolah untuk anggota militer profesional ini mengajar para perwira menengah militer dan pemerintah sipil.
Dooley mengajarkan bahwa Konvensi Jenewa tentang tawanan perang dan perlakuan terhadap warga sipil kini tidak lagi relevan untuk diterapkan. Hal itu memberi peluang kepada AS untuk melakukan serangan yang menargetkan penduduk sipil tempat-tempat suci kaum muslimin di Makah dan Madinah, jika diperlukan, seperti yang telah dilakukan oleh militer AS di Nagasaki dan Hirosima pada Perang Dunia II.
Pelatihan militer bagi para perwira AS yang menargetkan warga sipil muslim bukanlah kali pertama ini. Tahun lalu, FBI juga menghentikan kursus militer serupa, tulis AP dan The Guardian. Meski Pentagon dan Gedung Putih berusaha menutup-nutupi niat jahatnya, realita membuktikan kepada masyarakat dunia bahwa perang melawan terorisme yang dikampanyekan oleh AS dan sekutunya sejatinya adalah perang terhadap kaum muslimin yang ingin hidup di bawah naungan syariat Islam dan menolak sistem hidup yang dipaksakan oleh AS.
(muhib almajdi/arrahmah.com)