TUNIS (Arrahmah.com) – Otoritas Tunisia telah membebaskan tanpa syarat, pria yang ditahan atas tuduhan serangan mematikan terhadap konsulat AS di kota Benghazi, Libya.
Anwar Oued-Ali, Selasa (8/1/2013) mengatakan kliennya, Ali Harzi, dibebaskan pada Senin (7/1) karena kurangnya bukti yang memberatkan tetapi harus tetap berada di wilayah Tunis untuk kebutuhan pengadilan, lapor Associated Press.
Pelepasan Harzi, seorang warga Tunisia, merupakan pukulan berat bagi penyelidikan serangan terhadap konsulat AS yang menewaskan Duta Besar AS untuk Libya dan tiga orang Amerika lainnya.
Menurut laporan AP, Harzi sebelumnya diinterogasi oleh pejabat FBI di hadapan seorang hakim Tunisia pada bulan Desember. Dia awalnya ditahan di Turki pada bulan Oktober dan diekstradisi ke Tunisia di mana pihak berwenang mengatakan ia “diduga kuat” terlibat dalam serangan. Namun tidak ada bukti yang memberatkannya.
Penyelidikan di Libya sendiri telah dilumpuhkan karena lemahnya pemerintah pusat dan kuatnya kelompok milisi di sana.
Sebuah laporan oleh Accountability Review Board mengatakan pada bulan Desember bahwa kegagalan sistematis dan kepemimpinan serta manajemen yang buruk pada tingkat atas di departemen luar negeri AS di Tunisia, menyebabkan terjadinya serangan. (haninmazaya/arrahmah.com)