MAKKAH (Arrahmah.com) – Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin berharap jumlah antrian jamaah haji Indonesia bisa berkurang antara lain dengan meminta pemerintah Arab Saudi menambah kuota haji Indonesias dan dengan cara meminta kuota negara lain yang tidak terpakai.
“Jumlah penduduk Indonesia terus bertambah sehingga perlu dikoreksi (kuota haji Indonesia),” kata Lukman Hakim, saat berbicara di Makkah, Senin (29/9/2014), diberitakan Antara.
Dia mengatakan jika ukuran pemberian kuota haji adalah jumlah penduduk maka normalnya kuota Indonesia ditambah karena jumlah penduduk Indonesia bertambah dibanding saat kuota saat ini ditetapkan. Untuk itu, Menag akan berupaya melakukan komunikasi dengan pemerintah Arab Saudi.
Saat ini kuota haji Indonesia adalah 168.000 orang yang terdiri dari 155.200 jamaah haji reguler dan 13.600 jamaah haji khusus. Angka ini sudah dipotong 20 persen dari kuota sebenarnya karena Masjidil Haram sedang direnovasi sehingga daya tampungnya menurun untuk sementara.
Menag juga berupaya meminta agar sisa kuota negara lain yang tidak terpakai bisa dialihkan ke Indonesia. “Yang tidak diserap negara lain dimanfaatkan,” katanya.
Cara lain untuk mengurani antrian jamaah, Menag mengeluarkan wacana agar jamaah haji tidak berulang-ulang berangkat berhaji. “Mungkin baru bisa 5-10 tahun lagi (setelah haji yang pertama), agar antrian tidak panjang,” katanya.
Dia mengatakan hal itu bukan menghalang-halangi orang berhaji tapi kewajiban berhaji memang hanya sekali. (azm/arrahmah.com)