ARAB SAUDI (Arrahmah.com) – Saat ini, istilah khawarij modern begitu populer di media sosial. Namun, kita perlu memahami arti dari istilah tersebut agar tidak salah menerapkannya.
Berikut Arrahmah kutipkan kuliah twit atau kultwit dari Syaikh Al-Muhaddits Abdul Aziz Ath-Tharifi @abdulaziztarefe yang telah diterjemahkan oleh Muqawamah pada Jum’at (11/4/2015).
Khawarij lebih berbahaya bagi umat daripada orang Kafir dalam kerusakan mereka, bukan dalam penyimpangan mereka. Ketika mereka muncul di suatu zaman, mereka mengkafirkan kaum Muslimin dan memerangi mereka karena memerangi murtad lebih diutamakan daripada memerangi kafir asli.
Siapapun yang memerangi Mujahidin Suriah dan menyatakan mereka sebagai murtad, maka mereka tidak akan menghormati darah kaum muslimin yang ada.
Karakteristik utama kelompok Khawarij berdasarkan hujjah yang telah disepakati adalah mengkafirkan kaum Muslimin pada sesuatu yang mana hal itu bukanlah dari penyebab kekafiran dan menghalalkan darah mereka. Pada masa Ibnu Abbas (ra), mereka memerangi orang kafir dan menegakkan hukum hudud, bahkan walaupun mereka melakukan semua ini, mereka tetap disebut Khawarij.
Nabi Muhammad (SAW) menghubungkan Khawarij dengan Dajjal, karena pernyataan mereka mampu mendatangkan simpati. Seperti dalam Hadits Nabi (SAW) bersabda: Setiap kali (khawarij) muncul, mereka dibasmi habis hingga keluar dari sisa mereka Dajjal.”
Ghulu (berlebih-lebihan/melampaui batas) adalah salah satu penyebab pelakunya melakukan kebohongan atas nama Allah. Ketika seorang ekstrimis kekurangan dalil dan interpretasi (tafsiran), maka dia akan berbohong atas nama Allah demi membenarkan hawa nafsunya (Janganlah kalian berlebih-lebihan (melampaui batas) dalam agama kalian, dan janganlah kalian mengatakan terhadap Allah kecuali apa yang benar)
Sebagian besar kelompok Khawarij sangat bersungguh-sungguh dalam penyimpangan mereka. Memang di sana ada orang-orang yang lebih menyimpang dari mereka, tetapi tidak ada seorangpun yang lebih bersungguh-sungguh dalam penyimpangannya selain mereka (Khawarij).
Saya tidak mengetahui ada kelompok yang (merasa dirinya) beribadah dengan membunuh anak-anak kecuali Rawafidh dan Khawarij. Karena mereka percaya bahwa anak-anak mengambil keputusan yang sama dengan orang tua mereka dan musuh tidak akan melahirkan kecuali seorang musuh pula.
Suatu Negara berpaham Murjiah dapat dibentuk tetapi tidak dengan Negara Khawarij, karena Allah menegakkan negara dengan keadilan, bukan atas dasar kezaliman. Dan sebagian besar kezaliman Murjiah adalah dalam agama, sedangkan kezaliman Khawarij adalah dalam urusan duniawi juga dalam agama.
(adibahasan/muqawamah/arrahmah.com)