BEKASI (Arrahmah.com) – Majelis Ilmu Ar-Royyan (MIAR) kembali menggelar Kuliah Umum rutin pada setiap Ahad kedua di masjid Muhammad Ramadhan, Bekasi, kemarin (8/4), dengan tema “Kebangkitan PKI Semakin Mewujud, Apakah Sikap Kita?” dengan narasumber berkompeten dibidangnya Ustadz Drs. Alfian Tanjung , M.Pd (Ketua Majelis Taruna Muslim) mendampingi Ustadz Abu Muhammad Jibriel AR. (Amir MIAR), acara dihadiri sekitar tiga ratusan lebih jama’ah yang berasal dari Jabodetabek.
Membuka sesi pertamanya, Ustadz Alfian mencoba untuk memaparkan beberapa poin kebobrokan ideologi komunis yang sempat malang-melintang bercokol di tanah-air sekitaran tahun 1920-an hingga 1970-an tersebut. Poin-poin tersebut diantaranya, bahwa paham komunis mempertuhankan akal dan pemimpinnya, anti ajaran bernuansa agama, anti moralitas dan tak berakhlak, anti demokrasi dan tak kenal kompromi, anti hak azasi manusia, serta berjiwa anarkis.
Selama ini masyarakat pada umumnya beranggapan bahwa komunis telah hilang dari Indonesia. Memang, selama 32 tahun pemerintahan Soeharto, partai komunis telah tiada, namun yang harus diwaspadai selanjutnya adalah ideologinya yang tetap terus hidup dan eksis hingga saat ini. “Mereka masih ada dan sedang bergerilya membangun kekuatan lagi, seperti yang dilakukan oleh Ribka Tjiptaning Proletariyat – seorang anak PKI yang berhasil menjadi anggota parlemen dan juga menjabat sebagai ketua Komisi IX DPR-RI. Dia pernah menyatakan bahwa PKI di Indonesia belum pernah membubarkan diri!” Ungkap Ustadz Alfian yang sudah selama 30 tahun ini menjadi pengamat pada masalah-masalah komunisme.
Sementara itu, target utama gerakan muda pengemban paham komunis saat ini adalah menghapuskan jejak sejarah hitam PKI, misalnya dengan menarik peredaran film dan buku-buku yang mengungkapkan sisi buruk mereka, dengan merevisi buku-buku atau tulisan yang mengarahkan mereka sebagai aktor jahat di satu peristiwa seperti misalnya dahulu tertulis G30S-PKI, namun saat ini banyak ditemukan buku-buku yang hanya menuliskan G30S.
Keadaan perekonomian yang morat-marit, munculnya krisis multi-dimensi, anjloknya nilai tukar rupiah, penegakan hukum yang semakin jauh panggang daripada api, serta kebutuhan pokok yang melonjak adalah beberapa hal yang menjadi pemicu tumbuh-kembangnya mereka di tanah-air. Demikian juga sikap masa-bodoh dan kurang pekanya para kaum pemerintahan termasuk para ulama’nya dalam menyampaikan informasi tentang faham sesat tersebut kepada masyarakat luas.
PKI yang telah ditetapkan sebagai organisasi terlarang dengan TAP MPRS No. 25/1966 itu, saat ini digerakkan oleh tokoh-tokoh neo-PKI, antaralain Budiman Sudjatmiko, Ribka Tjiptaning Proletariyati, Andi Aris, Rike Dyah Pitaloka, dan Desmond Mahesa. Mereka banyak berkecimpung pada pengkaderan massa, baik penghimpunan melalui pendirian LSM, melantangkan hak-hak rakyat dengan senjata HAM, menggalang kekuatan fisik secara besar-besaran sebagai bala-tentara mereka dengan pengindoktrinasian sesatnya.
“Saat ini kaum pengusung komunis sedang ‘kipas-kipas’, mereka berusaha menyebar dan menyusup ke setiap lini kehidupan negara ini. Jangan sampai kita tidak tahu apa-apa tentang mereka, jangan sampai kita tidak peduli tentang gerakan gerilya mereka, dan jangan sampai kita tidak siap menghadapi kebangkitan mereka. Komunis akan hidup lagi kalau umat tidak juga bersatu, untuk itu mari galang persatuan!” Tegas Ustadz Alfian mengingatkan seraya menutup sesi pertama di siang yang sudah menunjuk ke arah jarum jam pukul 10.20 wib itu.
Melanjutkan sesi berikutnya, Amir MI Ar Royyan Ustadz Abu M. Jibriel AR. langsung memberi komentar atas paparan Ust. Alfian yang seakan-akan seluruh isi ceramah tersebut benar-benar menakutkan dan mengerikan. Hampir tidak ada sudat dan lini kehidupan rakyat Indonesia melainkan disana ada kader dan pasukan PKI yang siap membantai Islam dan umatnya. Beliau mengatakan “Jika kita simak dan dengarkan isi ceramah tadi, seakan-akan kita sedang dikepung oleh musuh-musuh yang tidak terhingga banyaknya yang siap membunuh dan membantai kita dari seluruh penjuru. Andainya kita tidak ada Allah dan kitab suci Nya yakni Al Qur’anul Karim, bisa jadi kita akan berputus asa untuk hidup di negeri ini.” Tetapi lanjut beliau, “jangan takut dan khawatir, kita punya Allah dan kita punya kitab suci,” Sembari beliau menukil dan membacakan beberapa firman Allah Ta’ala,
Artinya, “Dia-lah yang telah mengutus Rasul-Nya (dengan membawa) petunjuk (al-Quran) dan agama yang benar untuk dimenangkan-Nya atas segala agama, walaupun orang-orang musyrikin tidak menyukai.” (Qs. At-Taubah, 9: 33)
Firman Allah Ta’ala,
Artinya, “Dia-lah yang mengutus Rasul-Nya dengan membawa petunjuk dan agama yang hak agar dimenangkan-Nya terhadap semua agama. dan cukuplah Allah sebagai saksi.” (Qs. Al-Fath, 48: 28)
Juga firman-Nya,
Artinya, “Dia-lah yang mengutus Rasul-Nya dengan membawa petunjuk dan agama yang benar agar Dia memenangkannya di atas segala agama-agama meskipun orang musyrik membenci.” (Qs. Ash-Shaff, 61: 9)
Ketiga ayat tersebut merupakan obat dan penghibur bagi umat Islam yang selalu dalam keadaan terliputi oleh musuh-musuh Allah yang mengelilingi. Umat Islam tidak perlu takut terhadap ancaman, terutama ancaman yang mencoba mencabut akidahnya karena Allah Ta’ala telah menjanjikan pertolongan-Nya atas umat Islam, seperti yang tercantum pada surat At-Taubah dan As-Shaff, berikut:
Artinya, “Mereka berkehendak memadamkan cahaya (agama) Allah dengan mulut (ucapan- ucapan) mereka, dan Allah tidak menghendaki selain menyempurnakan cahaya-Nya, walaupun orang-orang yang kafir tidak menyukai.” (Qs. At-Taubah, 9: 32)
Artinya, “Mereka ingin memadamkan cahaya Allah dengan mulut (tipu daya) mereka, tetapi Allah (justru) menyempurnakan cahaya-Nya, walau orang-orang kafir membencinya.” (Qs. Ash-Shaff, 61: 8)
Ustadz Abu Jibriel menegaskan bahwa tidak ada resep yang lebih mujarab dalam menghadapi komunis atau kekuatan ideologi sesat manapun, selain dengan bersegera kembali kepada al-Qur’an dan as-Sunnah Rasulullah SAW. “Mari kita umat Islam kembali kepada tauhid yang murni, sebab jika kekuatan tauhid hilang atau luntur, maka semua kekuatan tidak memiliki daya-guna untuk membendung dan mengikis habis semua kekuatan syetan tersebut.” Jelasnya. Beliau menambahkan bahwa Al-Qur’an juga telah memberikan cara-cara kepada umat Islam dalam upayanya menghadapi kaum kafir, Allah SWT berfirman pada surat Al-Anfal, 8: 60, yang artinya,
“Dan siapkanlah untuk menghadapi mereka, kekuatan apa saja yang kamu sanggupi dan dari kuda-kuda yang ditambat untuk berperang (yang dengan persiapan itu) kamu menggentarkan musuh Allah dan musuhmu dan orang orang selain mereka yang kamu tidak mengetahuinya; sedang Allah mengetahuinya. apa saja yang kamu nafkahkan pada jalan Allah niscaya akan dibalasi dengan cukup kepadamu dan kamu tidak akan dianiaya (dirugikan).”
Fenomena yang ditemui pada umat Islam juga patut mendapat perhatian yang serius dari umat Islam sendiri. Coba perhatikan, berapa banyak Muslim yang tidak dapat membaca al-Qur’an, lalu berapa banyak muslim yang dapat membaca al-Qur’an namun tidak memahami kandungannya, dan dari yang mampu memahami al-Qur’an, berapa banyak yang mau dan setuju menerapkan syaria’t pada sistem kehidupannya? Kelemahan umat Islam saat ini terpaku pada kurangnya pengetahuan tentang Islam, lemahnya tauhid, dan maraknya perpecahan dalam tubuh umat sendiri. Padahal, poin-poin tersebut merupakan sasaran empuk bagi musuh-musuh Islam untuk mengganyang habis dan meluluh-lantakkan umat. Allah Ta’ala memang telah menjamin bahwa dien-Nya akan selalu dimenangkan hingga kiamat kelak, namun umat Islam yang dimanakah yang terpilih menjadi anshoruttauhid-Nya?, Tegas Ustadz Abu Jibriel.
Hari ini sudah banyak orang berkoar-koar menyepelekan agama. Agama dianggap sesuatu yang sifatnya privacy, atau sesuatu yang tidak penting dan baru hanya dianggap penting ketika akan mengurusi orang mati atau menjampi-jampi orang kerasukan jin. Sementara syetan dan kroni-kroninya sedang bekerja-keras 24 jam dalam membuat manusia jadi tak kenal Tuhan, seperti PKI dan jelmaannya saat ini, lanjut beliau.
Komunisme adalah warisan sesat Karl Marx dan Lenin, ia merupakan ideologi yang bersifat totalitas karena menuntut pengakuan dari penganutnya sebagai satu-satunya pandangan hidup yang mencakup seluruh ranah kehidupan. Dalam ideologi komunis, pandangan hidup bukan lagi menjadi masalah pribadi, akan tetapi sudah menjadi masalah partai.
Partai dianggap telah memegang dan menjaga kemurnian ideologi dan partai menjadi pemegang keputusan terakhir. Para pengikutnya memiliki sifat dogmatis dan sangat militant karena sifat totaliter faham tersebut. Setiap anggotanya wajib menerima ajaran komunis sebagai satu-satunya ajaran kebenaran. Dalam pandangan komunis, Tuhan itu adalah manusia itu sendiri. Oleh karenanya mereka menganggap bahwa pengagungan kepada Tuhan adalah sebagaimana candu dan sumber keterbelakangan ..
Sementara itu alasan diharamkannya ideologi komunis adalah:
- Karena komunisme tidak mengakui keberadaan Tuhan.
- Karena komunisme mengkonsep bahwa manusia harus sama.
- Karena komunisme mengkhususkan kekayaan negara hanya boleh dinikmati oleh para penguasa.
- Karena komunisme mengharuskan rakyat untuk tunduk-patuh dibawah kekuasaan diktator proletariat.
- Karena komunisme menjalin persahabatan dengan negara/pemimpin kafir yang memusuhi Islam.
Alhamdulillah, TAP MPRS NO. 25/1966 telah memutuskan tentang ketetapan pembubaran Partai Komunis Indonesia, dan mengeluarkan pernyataan bahwa PKI adalah organisasi terlarang di seluruh wilayah negara Republik Indonesia serta menerbitkan larangan terhadap setiap kegiatan untuk menyebarkan atau mengembangkan paham atau ajaran Komunisme/Marxisme-Leninisme.
Pada kesempatan terakhirnya, ustadz Abu Jibriel menyampaikan beberapa hal yang patut umat Islam laksanakan dalam menghadapi tantangan mengglobalnya Komunis, yaitu dengan kembali kepada Islam yang kaffah, memperkuat benteng kesadaran ilmu, mempertebal benteng Aqidah, memperkokoh ukhuwah Islamiyah, serta mempersiapkan semua potensi guna merobek dan menghancurkan angkuhnya para musuh Allah yang menghalangi setiap gerakan tauhid dan jihad fie sabilillah. Kembali beliau melantunkan ayat-ayat pemberani dan pembangkit semangat:
“Janganlah kamu bersikap lemah, dan janganlah (pula) kamu bersedih hati padahal kamulah orang-orang yang paling tinggi (derajatnya) jika kamu orang-orang yang beriman.” (Qs. Ali ‘Imron, 3: 139) “Dan berapa banyaknya Nabi yang berperang bersama-sama mereka sejumlah besar dari pengikut (nya) yang bertakwa, mereka tidak menjadi lemah karena bencana yang menimpa mereka di jalan Allah, dan tidak lesu dan tidak (pula) menyerah (kepada musuh). Allah menyukai orang-orang yang sabar.” (Qs. Ali ‘Imron, 3: 146) “Tidak ada doa mereka selain ucapan: “Ya Tuhan kami, ampunilah dosa-dosa kami dan tindakan-tindakan kami yang berlebih-lebihan dalam urusan kami dan tetapkanlah pendirian kami, dan tolonglah kami terhadap kaum yang kafir.” (Qs. Ali ‘Imron, 3: 147).
Sebelum penutup orasi, Ustadz yang juga sebagai wakil Amir Majelis Mujahidin menyebutkan salah satu karakter yang wajib dimiliki oleh para pejuang syari’ah ialah: Pemberani dan tidak takut kepada siapa dan apapun kecuali Allah subhanahu wata’ala, seraya melantunkan ayat:
“Tatkala ada orang Munafiq berkata kepada orang-orang Mukmin: “Wahai orang-orang Mukmin, musuh-musuh Islam telah berkumpul untuk mengepung kalian, karena itu takutlah kalian kepada mereka. Akan tetapi ternyata orang-orang Mukmin bertambah kuat imannya dan mereka berkata: “Cukuplah Allah menjadi pelindung bagi kami, Allah adalah sebaik-baik pemberi perlindungan.”” (Qs. Ali ‘Imran, 3: 173). Dan firman Nya: “Wahai Muhammad katakanlah: Kami, kaum Mukmin tidak akan tertimpa kekalahan, kecuali yang sudah di takdirkan Allah bagi kami. Allah adalah pelindung kami, dan hanya kepada Allah orang-orang mukmin bertawakkal….” (Qs. At Taubah, 9: 51-52).
Ikhwani wa akhwatifillah, jangan jadi Qo’idun, tapi jadilah Mujahidun fi sabilillah, pasti selamat dan menang didunia dan di akhirat !, Insya Allah, kita salah-satunya. Allahu Akbar !!!, Ungkap Ustadz Abu Jibriel menutup Kuliah Umum.
(Ukasyah/Ghomidiyah/arrahmah.com)