ANKARA (Arrahmah.com) – Sekelompok tentara mencoba melancarkan kudeta militer di Turki. Mereka memblokir dua jembatan utama di Istanbul, melakukan serangan di markas polisi Ankara yang membunuh belasan polisi dan mengepung gedung parlemen dengan tank.
Namun, banyak pihak yang menentang kudeta ini dan mendukung pemerintah Turki yang dipimpin oleh presiden Recep Tayyip Erdogan, bahkan kelompok oposisi pun menyatakan dukungannya terhadap pemerintah.
Kepala partai oposisi terbesar di Turki, Kemal Kalicdaroglu dari Partai Rakyat Republik (CHP) telah keluar dan menyatakan menentang kudeta militer dalam serangkaian twit. Ia mengatakan bahwa negara telah menderita cukup banyak dalam pengambilalihan oleh militer di masa lalu, lansir Al Jazeera.
Mantan presiden Turki, Abdullah Gul mengatakan kepada CNN: “Turki bukan negara Amerika Latin, saya menyeru pada orang-orang yang berusaha menggulingkan pemerintah untuk kembali ke barak mereka.”
Mantan Perdana Menteri Turki, Ahmet Davutoglu juga menyerukan hal serupa. Ia mengutuk kudeta militer yang dilancarkan di Turki.
“Turki adalah demokrasi. Tidak ada pertanyaan atas legitimasi di Turki. Sudah ada pemerintahan yang sah,” ujar Davutoglu kepada Al Jazeera.
“Saya pikr upaya ini tidak akan berhasil. Apapun harganya kami akan melindungi demokrasi kami,” lanjut Davutoglu yang juga menyeru kepada organisasi internasional untuk mendukung pemerintah terpilih.
Mayoritas rakyat Turki juga menentang aksi kudeta ini. Mereka menyambut seruan presiden Turki untuk turun ke jalan dan melawan kudeta. (haninmazaya/arrahmah.com)