SHAN’A (Arrahmah.com) – Angkatan Bersenjata Mesir akhirnya melakukan kudeta militer dan menggulingkan Presiden Muhammad Mursi pada Rabu (3/7/2013). Kudeta militer itu disusul dengan penangkapan terhadap para tokoh dan anggota gerakan Ikhwanul Muslimin Mesir.
Kudeta militer di Mesir telah menjadi topik hangat media massa internasional selama tiga harri terakhir ini. Para kepala negara, politikus, pengamat dan wartawan sibuk memberikan komentar dan analisa terkait tragedi tersebut.
Salah satu wartawan yang memberikan komentar-komentar menarik seputar kudeta militer di Mesir adalah Abdur Razzaq al-Jamal. Wartawan Koran Al-Quds al-Arabi London yang menetap di Yaman dan memiliki kedekatan dengan mujahidin Al-Qaeda Semenanjung Arab (AQAP) itu menuliskan sejumlah komentar melalui akun di situs jejaring sosial, facebook.
Pada Rabu (3/7/2013) Abdur Razzaq al-Jamal menulis sedikitnya tiga komentar sebagai berikut.
“Dr. Akram Hijazi berkata: ‘Jika kekuatan-kekuatan (partai-partai, edt) Islam ditindas, bahkan saat kekuatan-kekuatan Islam meraih kursi kepresidenan dan suara mayoritas, maka hal ini berarti gagasan meraih kekuasaan melalui kotak suara telah jatuh sedalam-dalamnya.’
Maka saya (Abdur Razzaq al-Jamal) katakan: ‘Dengan ini maka pemikiran jihad akan menjadi satu-satunya jalan menuju kekuasaan, dan hal itu telah lebih dahulu dilakukan oleh para lelaki terbaik dari kalangan kaum muslimin pada zaman sekarang. Mustahil, mustahil kemenangan akan datang melalui jalan iblis (Demokrasi). Karena semua jalan adalah kebatilan, kecuali jalan petunjuk yang dibawa oleh Al-Habib (Nabi Muhammad, edt) Shallallahu ‘alaihi wa salam. Saya tidak dalam posisi mencaci-maki, namun dalam posisi menjelaskan situasi.”
“Seandainya mereka mengizinkan Ikhwanul Muslimin untuk meraih kemenangan pada pemilu-pemilu yang akan datang, maka mereka tidak akan melengserkan Mursi pada hari ini. Ikhwanul Muslimin hanya akan membuang-buang lebih banyak waktu jika mereka ingin mengulangi usaha tersebut (meraih kekuasaan lewat pemilu, edt).”
“Apa yang terjadi di Mesir tidak akan merubah arah perjuangan Jama’ah Ikhwanul Muslimin. Namun Ikhwanul Muslimin akan kehilangan sejumlah besar anggota dan pendukungnya karena mereka (akan bergabung dengan) Tanzhim Al-Qaeda. Wallahu a’lam.”
Pada Kamis (4/7/2013), Abdur Razzaq al-Jamal menulis beberapa komentar berikut ini.
“Ada kesempatan bagi Majlis Syura Mujahidin Serambi Baitul Maqdis (Al-Qaeda Serambi Baitul Makdis, edt) untuk merekrut orang-orang yang marah di Mesir dan mengarahkan kemarahan mereka.”
“Ikhwanul Muslimin akan menyerukan contoh Najmuddin Erbakan dan Thayib Erdogan untuk menjustifikasi sikap tiarapnya yang akan datang.”
“Hal yang wajib diketahui oleh Ikhwanul Muslimin di Mesir, bahwa “biaya” kekerasan (jihad, edt) itu jauh lebih kecil daripada biaya sikap tunduk menyerah. Hari-hari akan membuktikannya kepada kita.”
“(Arab Saudi) menamakan dirinya Daulah Tauhid, namun ia berdiri di barisan Iran melawan Ikhwan (Ikhwanul Muslimin, edt) dan berdiri di barisan Amerika dalam memerangi Al-Qaeda. Jadi ia (Arab Saudi) itu siapa?”
“Saya memperkirakan akan muncul pesan Syaikh Aiman az-Zhawahiri terkait peristiwa terakhir yang terjadi di Mesir ini.”
(muhibalmajdi/arrahmah.com)