HOMS (Arrahmah.com) – Apa yang selama dikhawatirkan oleh penduduk sipil muslim Bab Amru akhirnya terbukti. Setelah menduduki Bab Amru sepenuhnya, militer rezim Nushairiyah Suriah melakukan pembantaian terhadap para demonstran dan aktivis oposisi Suriah di kota yang menjadi ‘jantung’ revolusi Suriah itu.
Militer rezim Suriah telah mengepung dan membombardir Bab Amru selama 26 hari. Penduduk sipil, mujahidin dan tentara kebebasan pro revolusi telah berusaha menghadang bombardir tank, meriam howitzer, sniper, dan helikopter militer rezim Suriah. Namun karena kehabisan peluru, mujahidin dan tentara kebebasan memilih mundur, dan militer rezim memasuki jantung kota Bab Amru, Kamis (1/3/2012).
Komisi HAM PBB telah menerima sejumlah laporan bahwa militer rezim Suriah mengeksekusi mati 17 aktivis oposisi Suriah di Bab Amru tanpa proses pengadilan. Penangkapan besar-besaran penyiksaan biadab terhadap warga sipil muslim di kota itu tengah terjadi.
Seorang aktivis oposisi di Bab Amru, Abu Yazin al-Himshi menyatakan masyarakat kini dihantui oleh ancaman pembantaian massal. Atas nama warga sipil yang masih tersisa di Bab Amru, ia menyerukan kepada dunia internasional dan khususnya negara-negara muslim, untuk bertindak cepat demi menyelamatkan rakyat muslim Suriah dari aksi genocida.
(muhib al-majdi/arrahmah.com)