JAKARTA (Arrahmah.id) – Sejak 2006, Susanto ternyata sudah melakukan aksi menjadi dokter gadungan. Aksi penipuan itu dilakukan Susanto di Kalimantan. Susanto memalsukan semua dokumen untuk melancarkan aksinya tersebut.
Selain berpura-pura menjadi dokter spesialis kandungan dan melakukan operasi caesar kepada salah satu pasien, Susanto dokter gadungan itu, juga sempat menduduki posisi strategis sebagai salah satu kepala rumah sakit di Kalimantan pada sekitar 2006-2008.
Aksi Susanto terendus kembali melakukan penipuan dengan berpura-pura menjadi dokter gadungan sekitar Maret-April.
Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Cabang Kabupaten Bandung Aziz Asopari mengatakan, menerima laporan pertama kali dari salah satu anggota IDI Kabupaten Bandung.
Dokter itu menyampaikan bahwa ada salah seorang yang mencatut namanya menjadi dokter gadungan.
IDI Kabupaten Bandung lantas bergerak. IDI Kabupaten Bandung segera melakukan investigasi dan hasilnya ternyata benar ada seseorang yang menggunakan identitas salah seorang dokter untuk menjadi dokter gadungan. IDI Kabupaten Bandung pun melaporkan hal itu ke kepolisian.
”Dokter gadungan ini ternyata mau melamar ke salah satu klinik SOS, setelah itu rekan dokter itu menghubungi PB IDI untuk menanyakan lamaran tersebut,” terang Aziz Asopari.
Aziz juga memastikan kepada IDI Blora, apakah Susanto adalah dokter atau bukan. Nah, ternyata, fakta yang mengejutkan bahwa Susanto bukan dokter.
Pada 5 Juni, anggota IDI Kabupaten Bandung dipanggil untuk diperiksa sebagai saksi di Polres Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya, Jawa Timur.
”Jadi, dokter Anggi Yurikno (AY) ini kami nyatakan betul sebagai anggota IDI Kabupaten Bandung, kemudian 12 Juni (2023) dipanggil lagi ke Polres Tanjung Perak, didampingi pengacara,” ungkap Aziz Asopari, lansir Jawa Pos.
(ameera/arrahmah.id)