RIYADH (Arrahmah.com) – Otoritas Saudi kembali menangkap seorang ulama terkemuka setelah ia mengkritik kebijakan lembaga resmi, Otoritas Hiburan Umum (GEA) yang menurutnya mengancam budaya kerajaan.
Syaikh Omar Al-Muqbil, seorang profesor hukum Islam di Universitas Qassim, ditahan setelah sebuah video muncul di mana ia menyebutkan tindakan GEA bisa menghapus identitas asli mayarakat. Di mana, mereka menyelenggarakan konser dan tarian yang bertentangan dengan budaya keagamaan masyarakat.
“Ini adalah kelanjutan dari penangkapan sewenang-wenang yang telah terjadi di kerajaan selama dua tahun terakhir, yang ditujukan untuk para ulama terkemuka, Syaikh, dan pemikir bebas lainnya,” ujar pernyataan salah satu kelompok hak asasi tahanan Saudi seperti dilansir Al Jazeera (11/9/2019).
Sepanjang tahun lalu, GEA telah menjadi tuan rumah sejumlah bintang musik termasuk Mariah Carey, Janet Jackson dan Sean Paul, yang diklaim merupakan upaya untuk meningkatkan citra Arab Saudi secara global.
Tahun lalu, Kerajaan mengumumkan rencana untuk menginvestasikan 64 milyar USD di sektor hiburan selama dekade berikutnya sebagai bagian dari program reformasi sosial dan ekonomi yang didorong oleh Putra Mahkota Mohammed bin Salman, penguasa de facto Arab Saudi.
Kelompok-kelompok HAM internasional mengkritik pemerintah Saudi karena masih memenjarakan aktivis yang telah lama mengadvokasi reformasi.
Puluhan akademisi, ekonom, penulis, dan aktivis hak asasi manusia telah ditangkap dalam beberapa tahun terakhir dalam upaya nyata untuk menghilangkan perbedaan pendapat dan penentangan terhadap Pangeran Mohammad. (haninmazaya/arrahmah.com)