ANKARA (Arrahmah.com) – Lebih dari 300 orang telah ditangkap di Turki setelah memposkan pesan secara online mengkritik serangan militer negara tersebut di seberang perbatasan di Suriah.
Pesan-pesan yang mengecam operasi militer Turki untuk mendorong milisi Kurdi keluar dari wilayah Afrin di Suriah utara, diposkan di media sosial, lansir BBC pada Senin (29/1/2018).
Pengguna media sosial ditahan karena menyebarkan “propaganda teror”, ujar beberapa pejabat.
Otoritas Turki memperingatkan bahwa mereka akan mengadili individu yang menentang atau mengkritik serangan Afrin.
Pada Senin (29/1), kementerian dalam negeri Turki mengatakan bahwa sebanyak 311 orang telah ditahan karena “menyebarkan propaganda teroris” sejak operasi tersebut dimulai 10 hari yang lalu.
Mereka yang ditahan, termasuk politisi, jurnalis dan aktivis.
Itu terjadi setelah Presiden Recep Tayyip Erdogan mengutuk Asosiasi Medis Turki (TTB) atas pesan anti-perang.
Erdogan mengatakan bahwa dokter dari asosiasi tersebut adalah “sampah” dan “pencinta teroris” setelah mereka memperingatkan bahwa operasi militer Turki dapat berubah menjadi tragedi kemanusiaan.
Presiden Turki menambahkan bahwa komentar semacam itu adalah “pengkhianatan” dan menyebut anggota asosiasi tersebut sebagai “agen imperialisme”, BBC melaporkan.
Diperkirakan 5.000 orang telah mengungsi akibat bentrokan antara pasukan pimpinan Turki dan milisi Kurdi, ujar PBB. (haninmazaya/arrahmah.com)