RIYADH (Arrahmah.com) – Pihak berwenang Saudi telah menangkap Syaikh Abdul Rahman Al-Mahmoud, mantan anggota fakultas Universitas Islam Imam Muhammad Ibn Saud, karena mengkritik bentuk hiburan.
Akun twitter Prisoners of conscious, yang mengkhususkan diri dalam menindaklanjuti kasus-kasus tahanan nurani di Arab Saudi, menyatakan bahwa Al-Mahmoud ditangkap setelah bagian dari salah satu episode dari program yang ia presentasikan pada Mei 2017 oleh sejumlah muridnya dibagikan.
Ulama tersebut mengkritik apa yang ia sebut sebagai “penghujatan,” tentang Otoritas Umum untuk Hiburan, dan memperingatkan bahaya membiarkannya merusak masyarakat, katanya.
Penangkapan syaikh Saudi terjadi setelah pihak berwenang menangkap pemimpin suku Otaibah, Faisal bin Sultan bin Jahjah bin Humaid.
Penangkapan Syaikh Faisal juga datang dengan latar belakang tweet di mana ia mengkritik Otoritas Umum untuk Hiburan dan presidennya Turki Al-Sheikh, menyerukan untuk mengimplementasikan acara hiburan secara logis dan dapat diterima tanpa mengurangi esensi agama dan keyakinan.
Pihak berwenang juga memanggil penyair terkenal Safar Al-Dghailbi untuk ditanyai, karena sebuah puisi yang termasuk kritik tidak langsung terhadap keluarga Al-Sheikh.
Pihak berwenang menangkap penyair Hamoud bin Qasi Al-Subaie dan perancang video Consul bin Subaie sebelumnya, karena sebuah video mengkritik praktik kepala Otoritas Umum untuk Hiburan.
Otoritas Saudi terus menangkap dan menuntut setiap pengkritik atas kegiatan-kegiatan Otoritas Umum untuk Hiburan, yang dianggap konservatif merusak adat istiadat dan tradisi negara itu, dan mengejar setiap orang yang mengecam presiden Otoritas, Turki Al-Sheikh .
Selama lebih dari dua tahun yang lalu, kerajaan menyaksikan penangkapan ratusan cendekiawan, aktivis dan ahli hukum, yang tampaknya mencoba untuk mengekspresikan pendapat mereka dan menentang perubahan yang terjadi di Arab Saudi, di tengah tuntutan hak asasi manusia untuk mengungkapkan nasib mereka dan memberi mereka keadilan.
(fath/arrahmah.com)