DOHA (Arrahmah.com) – Situs web dan platform digital Al Jazeera Media Network mengalami serangan peretasan yang sistematis dan terus-menerus,sebagaimana dilansir Al Jazeera, Kamis (8/6/2017).
Bulan lalu, kantor berita resmi Qatar diretas dan mempublikasikan pernyataan palsu yang dikaitkan dengan pemimpin negara itu yang membantu memicu keretakan dengan negara-negara Teluk Arab lainnya.
Arab Saudi, Mesir, Uni Emirat Arab dan beberapa negara lainnya memutuskan hubungan mereka dengan Qatar pada hari Senin diantaranya karena komentar palsu tersebut yang muncul sekilas di Kantor Berita Qatar yang telah diretas.
Laporan palsu tersebut mengatakan bahwa Emir Sheikh Tamim bin Hamad Al Thani, dalam sebuah pidato di sebuah upacara wisuda militer, mengkritik adanya ketegangan baru dengan Iran, dan mengatakan perlunya untuk mengkontekstualisasi Hizbullah dan Hamas sebagai gerakan perlawanan, dan menyebut Presiden AS Donald Trump kemungkinan tidak bertahan lama berkuasa.
Tim FBI telah berada di Doha dalam seminggu terakhir setelah pemerintah Qatar meminta bantuan AS pasca serangan siber oleh para peretas.
Kementerian Dalam Negeri Qatar mengatakan akan merilis semua temuannya setelah penyelidikan selesai.
(ameera/arrahmah.com)